Namun jangan sampai hal tersebut menjadi bom waktu yang suatu saat meledak dan ledakannya menghancurkan susunan bangunan rumah tangga yang telah terbina.
Tentu perlu kiat atau trik jitu dalam menghadapi masalah ini.
Pertama, perkenalan (ta'aruf) pra nikah. Masa ta'aruf ini dalam Islam memperbolehkan masing-masing mengetahui lebih dalam kekurangan calon pasangannya, dengan harapan setelah masing-masing pribadi saling mengenal kelebihan dan kekurangan nya, diharapkan nanti dapat terbangun fondasi rumah tangga yang kuat.
Jika pun sang pasangan memiliki temperamen yang berbeda masing-masing telah memakluminya.
Atau sama sekali memutuskan dengan baik-baik untuk tidak melanjutkan ke jenjang pernikahan karena adanya ketidakcocokan dalam pribadi calon pasangan tersebut.
Kedua, menyadari bahwa masing-masing kita memiliki tabiat yang berbeda. Tabiat atau sifat bawaan seseorang sejak lahir tidaklah sama.
Bisa jadi seorang suami pemarah mendapat istri penyabar atau sebaliknya.
Karena sifat bawaan ini berbeda tiap individunya maka masing-masing kita dituntut untuk menyadari dan memaklumi tabiat pasangan kita.
Ini adalah harmoni dalam sebuah keluarga. Sebab itu apa pun yang terjadi jangan mudah untuk membuat keputusan blunder.
Riak kecil di lautan akan menambah indah suasana laut dan betah berlama-lama menatap keindahan itu.
Riak kecil dalam rumah tangga adalah hal biasa, mana mungkin sendok dan garfu dalam satu piring tak pernah beradu begitu pula mana mungkin dalam satu rumah tangga tidak ada gesekan pasti sesekali ada sesuatu yang menurunkan mood kita.