Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkaca dari Kehidupan Maryam binti Imran

15 Mei 2022   14:35 Diperbarui: 15 Mei 2022   14:36 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok inspiratif bagi kaum hawa ketika membesarkan buah hati sebagai single parent dalam tekanan psikologi publik atas gunjingan kaumnya yang menuduh dia sebagai perempuan kotor memiliki anak tanpa seorang ayah.

Manusiawi apa yang dirasakan Maryam saat itu hentakan psikis hampir saja membuatnya putus asa, namun atas pertolongan Allah yang Maha Kuasa dia mampu melewati masa-masa sulit tersebut.

Harga diri tak akan rendah karena dicaci dan tak akan tinggi karena dipuji, cacian dan pujian hanyalah fatamorgana kehidupan saja.

Bagi yang tidak tertipu maka dia akan mampu melampaui ujian itu. Demikian yang dirasakan Maryam saat melahirkan Isa As.

Nasihat-nasihat

  • Kesabaran dan ketaatan berbuah kenikmatan.
  • Apa yang kita lihat buruk belum tentu buruk, klarifikasi dengan mencari kejelasan informasi tentu lebih selamat.
  • Mendapatkan keutamaan serta kehormatan dari Allah bukan monopoli laki-laki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun