Suatu hari Rasul Saw. bercengkerama bersama para sahabat. Beliau membuat empat garis lurus di tanah sambil berucap siapa yang tahu makna garis ini, spontan para sahabat menjawab Allah dan Rasulnya yang lebih tahu.
Kemudian Rasulullah pun menjelaskan ke empat makna garis tersebut seperti termaktub dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra. yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah Saw. Bersabda, "perempuan yang paling utama penduduk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim istri Firaun."
Dalam riwayat lain dari Bukhari dan Muslim menyebutkan sesungguhnya keutamaan Aisyah atas seluruh perempuan bagaikan keutamaan bubur atas semua makanan.
Maryam binti Imran masuk dalam kelompok perempuan ahli Surga yang memiliki keutamaan lebih di antara perempuan lainnya. Hal ini tak lepas buah dari kesabarannya dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan yang dihadapi selama masa hidupnya.
Ujian terberat adalah ketika Allah menitipkan Ruh-Nya di rahim Maryam padahal dia seorang wanita suci, tidak pernah tersentuh laki-laki.
Menghadapi cercaan dan hinaan dari kaumnya, dianggap wanita kotor dan jalang. Hamil di luar nikah padahal dia terlahir dari keluarga yang terhormat dan terpandang yakni keluarga Imran yang masih memiliki garis keturunan sampai ke nabi Harun As.
Naluri manusiawi akhirnya Maryam pun keluar dari Bait Almaqdis untuk menghindari olok-olok dari kaumnya.
Tiba saatnya untuk melahirkan dia terbaring di pinggir sungai dengan lirih dia berkata "seandainya aku mati saja, kemudian dilupakan dan tak diingat sama sekali."
Namun Tuhan tetap membersamainya seraya berfirman goyangkanlah pohon kurma itu maka berjatuhanlah buahnya. Dan Maryam diperintah supaya jangan berbicara pada hari itu sama siapa pun.
Lahirlah Isa bin Maryam As. seorang bayi yang pandai berbicara menjadi panutan di dunia dan kelak di akhirat.
Bayi Isa lah yang menjelaskan kepada masyarakat sekitar tentang kesucian ibundanya.
Kemudian timbul pernyataan kenapa Maryam menjadi salah satu perempuan yang utama di Surga? Tentunya setelah kita berkaca kepada kisah perjalanan hidupnya dari mulai kesabaran, pengabdian dan ketaatannya kepada Allah Ta'ala, memosisikan dirinya menjadi salah satu hamba yang dicintai Allah.
Atas keridhaanNya inilah dia pantas menjadi salah satu perempuan terkemuka di Surga, seluruh hidupnya hanya untuk ibadah.
Maryam dihormati oleh para penganut agama besar yakni Islam dan Kristen.
Alquran menyebutkan Maryam adalah sosok perempuan yang dipilih, disucikan dan dilebihkan di seluruh alam, taat, membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya.
Alquran juga memberi peringatan keras bagi yang menyejajarkan Maryam dengan Tuhan.
Mayoritas ulama sependapat bahwa jenjang untuk seorang rasul hanyalah laki-laki, namun jenjang untuk kenabian sebagian ulama berpendapat ada nabi dari kalangan perempuan di antaranya Maryam.
Sebagian lagi berpendapat tidak ada nabi dari kalangan perempuan, Maryam hanyalah hamba Allah yang salihah.
Dalam tradisi agam Kristen baik Ortodox, Katolik dan Protestan sangat menghormati keberadaan bunda Maria dan memberi penghormatan lebih dibanding perempuan lainnya.
Maryam menjadi sosok teladan bagi kaum perempuan dengan meneladani ketabahan dan kesabarannya.
Sosok inspiratif bagi kaum hawa ketika membesarkan buah hati sebagai single parent dalam tekanan psikologi publik atas gunjingan kaumnya yang menuduh dia sebagai perempuan kotor memiliki anak tanpa seorang ayah.
Manusiawi apa yang dirasakan Maryam saat itu hentakan psikis hampir saja membuatnya putus asa, namun atas pertolongan Allah yang Maha Kuasa dia mampu melewati masa-masa sulit tersebut.
Harga diri tak akan rendah karena dicaci dan tak akan tinggi karena dipuji, cacian dan pujian hanyalah fatamorgana kehidupan saja.
Bagi yang tidak tertipu maka dia akan mampu melampaui ujian itu. Demikian yang dirasakan Maryam saat melahirkan Isa As.
Nasihat-nasihat
- Kesabaran dan ketaatan berbuah kenikmatan.
- Apa yang kita lihat buruk belum tentu buruk, klarifikasi dengan mencari kejelasan informasi tentu lebih selamat.
- Mendapatkan keutamaan serta kehormatan dari Allah bukan monopoli laki-laki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H