Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Pengembaraan Ilmu Para Imam Madzhab Bagian 1

29 Desember 2021   08:05 Diperbarui: 29 Desember 2021   08:13 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah wafatnya generasi sahabat, tampillah para murid sahabat atau yang lebih dikenal dengan Tabiin.

Generasi tabiin inilah yang memelopori lahirnya beragam disiplin ilmu pengetahuan.

Di antara salah satu tabiin shigor (tabiin yang bertemu sahabat saat usianya masih remaja) adalah Imam Abu Hanifah. Beliau memiliki nama asli Abu Hanifah an-Nu'man bin Tsabit bin Zuta bin Marzuban.

Lahir pada tahun 80 H/699 M. Abu Hanifah adalah putra seorang pedagang, kehidupan ekonomi keluarganya bisa disebut mapan, kemapanan inilah yang kelak membuat Abu Hanifah leluasa menghadiri majelis-majelis ilmu yang tersebar banyak di Kufah.

Di antara guru beliau yaitu Syaikh Hammad bin Abu Sulaiman, ia berguru kepada Syaikh selama hampir 22 tahun.

Selain berguru kepada ulama Kufah, ia juga berguru ke  para masyayikh di Mekah dan Madinah saat menunaikan ibadah haji.

Pendiri madzhab Hanafi ini pun disebut-sebut berguru kepada 4000 ulama dari berbagai disiplin ilmu, terutama ilmu fikih. Ia memiliki beberapa kitab karya tulisnya dan yang paling fenomenal adalah kitab Alfiqhu al-Akbar.

Hampir 60.000 permasalahan fikih, dia pernah membahasnya.

Khalifah Abu Ja'far al-Mansur pernah memintanya untuk menjadi hakim namun dia menolak secara halus, penolakan itu membuat sang Amir ( penguasa Islam) murka lantas Abu Hanifah dijebloskan ke dalam penjara.

Niat sang Amir memaksa Abu Hanifah tampaknya tak berhasil. Akhirnya setelah sekian lama berada di dalam penjara ia pun dibebaskan.

Tak berapa lama setelah menghirup udara bebas, tahun 148 H/767 M Ulama itu pun wafat di Baghdad, Irak.

Dia meninggalkan para murid yang kelak meneruskan dan mengembangkan mazhabnya dengan sebutan madzhab Hanafi.

Imam Adz-dzahabi mencatat dalam kitabnya Siyaru a'lami an-Nubala tentang nama-nama guru dan muridnya hampir dua halaman.

Artinya Abu Hanifah sangat luas ilmunya terlihat dari banyak guru yang ia datangi dan banyak murid yang mengambil manfaat ilmu darinya.

Pengembaraannya dalam mencari ilmu tak dapat dikekang hanya dengan ditawari jabatan bergengsi yaitu menjadi seorang hakim.

Karena memang ulama haruslah bebas dari intervensi kekuasaan saat memfatwakan sebuah hukum.

Tokoh kita yang kedua adalah Imam Malik bin Anas.

"Ilmu itu dikunjungi bukan mengunjungi, didatangi bukan mendatangi."

Terngiang selalu ucapan Imam Malik bin Anas. Perkataan ini diucapkan ketika sang Khalifah memintanya untuk datang ke istana dan membacakan kitab karangannya yakni al-Muwaththa.

Kitab yang berisi kumpulan seribu hadis dan qaul sahabat itu menjadi kitab penting pengikut madzhab Maliki.

Imam Malik bernama lengkap Malik bin Anas bin Malik bin Amr al-Asbahi lahir pada tahun 90 H/ 711 M.

Masa remaja dia habiskan untuk menuntut ilmu dari satu tempat ke tempat lain.

Guru Imam Malik ada 900 orang, di antara guru-gurunya adalah Nafi' bin Abi Nu'aim, Nafi' al Muqbiri, Na'imul Majmar, Az-Zuhri, Amir bin Abdullah bin Az-Zubair, Ibnul Munkadir, Abdullah bin Dinar, dan lain-lain. Setelah sibuk mengajar di Madinah dia jarang keluar daerah kecuali ke Mekah saat ritual haji tiba.

Di usia senja beliau ditanya kenapa sudah tidak hadir di masjid Nabawi hampir 7 tahun. Beliau menjawab, "yang menghalangiku semua ini adalah penyakitku yakni sering buang air kecil."

Tanggal 10 Rabiul awwal 179 H/795 M sang Imam pun wafat dengan meninggalkan warisan ilmu yang sangat berharga bagi generasi selanjutnya, sebuah kitab fikih bertajuk al-Muwaththa. Dan mewariskan satu madzhab besar bernama Maliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun