Hipnotis salah satu metode memengaruhi saraf agar objek dapat melakukan perintah apa saja yang diinginkan pembisik. Semua perintah otomatis masuk lewat Temporal Lobe tadi.
Apakah sang pembisik itu berwujud manusia atau pembisik itu makhluk lain selain manusia yang menyebabkan gangguan psikis.
Sedangkan untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar kerasukan atau hanya akting semata. Dengan kemajuan teknologi kamera aura dapat mendeteksinya. Infra red yang ditembakkan ke objek mampu mengeluarkan warna sinar yang berbeda-beda.
Jika seseorang dalam kondisi kejiwaan yang stabil maka sinar yang di munculkan monitor berwarna merah. Tapi jika objek dalam kondisi jiwa yang labil maka akan memunculkan warna merah cenderung kehitaman.
Bagi sebagian orang tentu ada yang percaya bahwa kerasukan itu perbuatan makhluk halus sebangsa Jin, oleh karena itu metode penyembuhannya pun biasanya cenderung memakai metode mistis seperti jampi-jampi.
Namun ada juga di kalangan  agamawan penyembuhannya menggunakan metode ruqyah, bacaan doa penangkal dari bisikan-bisikan siapa saja yang mendorong seseorang untuk berperilaku negatif.
Para agamawan khususnya agama Islam, selalu menyarankan bagi para penganutnya agar selalu membentengi diri dari keburukan-keburukan bisikan makhluk lain baik dari bangsa manusia atau bangsa Jin.
Jangan pernah membiarkan pikiran kita kosong dari dzikir dan doa minta perlindungan keselamatan. Pikiran yang kosong terpancar dari gelombang alpha menuju tetha. Saat mengantuk menuju tidur itulah otak kita memancarkan kedua gelombang tersebut.
Saat emosi labil, pikiran kosong otak kita pun memancarkan gelombang alpha menuju tetha sangat rawan untuk mendapat bisikan-bisikan (pengaruh) negatif dari luar.
Kesurupan dan penyembuhannya