Bagaimana nabi Ibrahim harus berdamai dengan hatinya di satu sisi risalah Allah mesti disampaikan, di sisi lain penentang utama adalah ayah kandungnya sendiri.
Bagi semua utusan berkewajiban menyampaikan risalah Ilahi, selebihnya Allah yang menentukan.
Berdakwah pada kerabat dekat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Q.S. Asy-Syu'ara ayat 214 -- 217.
"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.
Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.
Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang."
Ayat di atas merupakan perintah langsung dari Allah Swt. Kepada Rasulullah Saw., Namun maknanya ayat tersebut merupakan perintah juga bagi umatnya.
Bagi setiap Muslim setelah mampu membenahi diri sendiri dan keluarganya maka langkah selanjutnya adalah membenahi kerabat terdekatnya.
Menebar ajaran Allah dan Rasul-Nya, berkait dengan kepercayaan hanya kepada Allah semata, mengikuti praktik ibadah yang sesuai dengan contoh Rasullah Saw.
Tanpa ada paksaan sedikit pun untuk mengikuti apa yang kita sampaikan, jika pun mereka menolak, mereka masih tetap kerabat kita. Bersosialisasi seperti biasa tak ada perubahan sikap atau perilaku kita kepada mereka.