Saat manusia merasa dirinya rapuh dan lemah, maka sandaran satu-satunya yang ada ialah pasrah sepenuhnya kepada Tuhan.
Tapi terkadang egoisme manusia selalu menghalangi atau membodohi hati nurani sendiri.
Timbullah rasa bisa berusaha meraih apa yang diinginkan tanpa bantuan orang lain, sekalipun bantuan Tuhan.
Keluar dari karakter sejatinya seorang makhluk, namun nurani tak bisa dibohongi. Bahkan  di tengah kesendirian hati itu menemukan sandarannya.
Mengeluh kepada Tuhan, siapa tahu Dia akan mengabulkan segala keinginannya dan menjawab semua gundah-gulanahnya.
Dan karakter manusia pun muncul ketika do'a nya tak segera dikabul. Manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat tergesa-gesa, ingin mewujudkan apa di minta sesegera mungkin, instan kalau bisa.
Kadang ia lupa bahwasanya manusia diciptakan melalui proses "evolusi." Maka hukum alamnya pun akan berlaku begitu selamanya.
Tidak ada yang instans dalam kehidupan ini semuanya serba berproses, adapun permohonan (do'a) kita kepada Tuhan dikabulkannya juga tidak simsalabim. Ada 3 proses pengkabulan permohonan seseorang terhadap Allah.
Pertama, dikabulkan langsung dalam arti waktunya  dekat, dari mulai dia memohon sampai dengan dikabulkannya itu tidak terlalu lama.
Kedua, dikabulkan di dunia ini ketika dia masih hidup, artinya waktu nya bisa lama namun kondisi sang pemohon masih hidup. Biasa dikabulkan do'anya ketika dia layak menerima apa yang dia minta.
Ketiga, dikabulkan do'anya nanti di akhirat, artinya do'anya ditangguhkan kemudian hari di yaumal hisab sebagai amal soleh.
Dengan demikian tidak ada satupun do'a yang tak terkabul. Semua do'a pasti dikabul cuman menunggu waktu yang tepat saja.
Contoh anak SMP meminta kendaraan bermotor kepada kedua orang tuanya. Tentu orang tuanya melihat dulu apakah layak anak mereka yang masih duduk di bangku SMP untuk diberi motor.
Pasti pertimbangan mereka adalah usia, seandainya usianya sudah mapan dan bisa memenuhi standar seorang pengendara mungkin orang tua akan kasih, tetapi bila usia belum layak berkendaraan dapat dipastikan pertimbangan untuk menunda pemberian motor diutamakan. Karena mencakup keselamatan si anak sendiri.
Begitu Allah, Tuhan penguasa alam pasti mengabulkan do'a dari hamba Nya. Namun tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar do'a kita terkabul salah satunya adalah adab berdo'a.
Adab terkabulnya do'a antara lain adalah;
1. Sertakan asmaul husna (nama-nama baik bagi Allah), ada 99 nama baik bagi Allah kita bisa memilih yang mana saja yang berKenaan dengan do'a kita.
2. Roja (pengharapan penuh), pengharapan Penuh bahwa hanya Allah lah yang dapat menolong kita tak ada yang lain.
3. Khofyah ( penuh rasa takut), bahwa kita harus bersikap penuh rasa takut kepada Allah ketika berdo'a.
4. Tadharru' (merendahkan diri), kita harus merendahkan diri kita dihadapan Allah ketika kita sedang berdo'a.
Selain adab-adab tadi yang perlu kita perhatikan, tak kalah pentingnya kita mengetahui tempat dan waktu yang mustajab.
Ada beberapa tempat yang di yakini mustajabu dakwah, di antaranya di depan ka'bah dan di raudhah, sudah barang tentu masjid-masjid. Adapun saat-saat diijabahnya do'a adalah, di tengah malam saat sholat tahajud, antara adzan dan iqomat, dsb.
Allah SWT berfirman dalam surat al-'araf: 56 berbunyi "mintalah pertolongan kepada Allah dengan penuh harap dan rasa takut, karena sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan para pelaku kebaikan." Pertolongan Allah merupakan rahmat yang sangat besar bagi makhluknya.
Betapa Nabi dan para sahabat sangat mendambakan pertolongan itu di saat perang badar, dimana jumlah kaum Muslimin kalah besar yaitu 313 pasukan Muslimin berhadapan dengan 1000 pasukan musyrikin kuraisy dengan peralatan lengkap dan perbekalan yang cukup. Di saat itulah Nabi saw berdo'a sampai badannya bergetar hingga selendangnya nyaris terjatuh.
Allah pun mendengar do'a sang Nabi dan mengabulkannya dengan mengirim ribuan malaikat. Hingga pertempuran badar pun dimenangkan oleh kaum Muslimin.
Kebanyakan kita selalu meminta sesuatu dan berharap isntan mendapatkannya. Padahal sejatinya pertolongan Allah itu dekat. Fokus kita terhadap  hal yang kita minta seringkali menjadikan kita putus asa ketika do'a itu lama terkabul. Padahal inti dari terkabulnya do'a adalah ketenangan jiwa.
Maka jika setelah berdo'a jiwa kita merasa tenang itulah awal diijabahnya do'a. Dan pertolongan Allah itu benar adanya dan sangat dekat bagi para pelaku kebaikan. Siapa mereka, mereka adalah orang yang selalu menerima dan taat terhadap pemberian Allah ta'ala.
Berbuat kebaikan untuk yang lain dan tidak pernah berbuat keonaran. Siapa yang menanam kebaikan maka akan tumbuh pohon kebaikan, barang siapa yang menanam keburukan maka akan tumbuhlah pohon keburukan pula.
Makna dekatnya pertolongan Allah itulah datangnya rasa tenang, rasa tentram walaupun musibah sedang dihadapan kita. Karena duniawi seberapa pun banyaknya kita miliki tak kan pernah bisa membeli ketenangan, ketentraman itu sendiri.
Setelah tenang maka otak kita mulai memanage semua persoalan dan akhirnya kita mampu keluar dari segala kesulitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H