Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna "Pertolongan Allah Itu Sangat Dekat"

26 Juni 2021   11:50 Diperbarui: 26 Juni 2021   12:03 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Allah SWT berfirman dalam surat al-'araf: 56 berbunyi "mintalah pertolongan kepada Allah dengan penuh harap dan rasa takut, karena sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan para pelaku kebaikan." Pertolongan Allah merupakan rahmat yang sangat besar bagi makhluknya.

Betapa Nabi dan para sahabat sangat mendambakan pertolongan itu di saat perang badar, dimana jumlah kaum Muslimin kalah besar yaitu 313 pasukan Muslimin berhadapan dengan 1000 pasukan musyrikin kuraisy dengan peralatan lengkap dan perbekalan yang cukup. Di saat itulah Nabi saw berdo'a sampai badannya bergetar hingga selendangnya nyaris terjatuh.

Allah pun mendengar do'a sang Nabi dan mengabulkannya dengan mengirim ribuan malaikat. Hingga pertempuran badar pun dimenangkan oleh kaum Muslimin.

Kebanyakan kita selalu meminta sesuatu dan berharap isntan mendapatkannya. Padahal sejatinya pertolongan Allah itu dekat. Fokus kita terhadap  hal yang kita minta seringkali menjadikan kita putus asa ketika do'a itu lama terkabul. Padahal inti dari terkabulnya do'a adalah ketenangan jiwa.

Maka jika setelah berdo'a jiwa kita merasa tenang itulah awal diijabahnya do'a. Dan pertolongan Allah itu benar adanya dan sangat dekat bagi para pelaku kebaikan. Siapa mereka, mereka adalah orang yang selalu menerima dan taat terhadap pemberian Allah ta'ala.

Berbuat kebaikan untuk yang lain dan tidak pernah berbuat keonaran. Siapa yang menanam kebaikan maka akan tumbuh pohon kebaikan, barang siapa yang menanam keburukan maka akan tumbuhlah pohon keburukan pula.

Makna dekatnya pertolongan Allah itulah datangnya rasa tenang, rasa tentram walaupun musibah sedang dihadapan kita. Karena duniawi seberapa pun banyaknya kita miliki tak kan pernah bisa membeli ketenangan, ketentraman itu sendiri.

Setelah tenang maka otak kita mulai memanage semua persoalan dan akhirnya kita mampu keluar dari segala kesulitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun