Mohon tunggu...
Dudi RMD
Dudi RMD Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika - Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan

Kumaha aing brayyy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila, Masih "Sakti" atau Sudah "Sakit"?

1 Juni 2020   16:11 Diperbarui: 1 Juni 2020   16:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sebagai rakyat seringkali dipaksa untuk mendengar permainan sumbang dan tumpang tindih dari para "instrumentalis" yang berlagak menjadi "dirigen" ini.

Mulai dari presiden beserta jajaran menteri-menteri nya yang sering kali terlihat tidak paham permaslahan bahkan tak jarang mengeluarkan pernyataan provokatif, anggota dewan yang sibuk cari proyek agar "balik modal" sampai hakim yang memutuskan perkara hukum berdasarkan latar belakang politik seolah menjadi tontonan sehari-hari rakyat kita beberapa tahun ini.

Ironis, di tengah rentetan kiprah nya yang tidak bisa dibanggakan itu, mereka acap kali mengklaim dirinya sebagai yang paling Pancasilais bahkan menjadikan Pancasila sebagai pembenaran atas kesalahan nya tersebut.

Setelah mengetahui sumber kegaduhan dalam orkestra tersebut, rakyat sebagai penonton yang membayar "tiket pertunjukan" lewat pajak setiap hari tentu tahu apa yang harus dilakukan.

Ya, kita berhak mengganti para instrumentalis ngawur tersebut. Karena sebuah orkestra akan bubar ketika tidak ada lagi yang mau datang ke pertunjukan nya, dan kita sebagai sumber pendapatan orkestra tersebut berhak untuk mendapatkan apa yang ingin kita lihat dan dengar, yaitu sebuah pertunjukan musik epik yang indah dan harmonis.  

Untuk mengganti para instrumentalis, tentu harus lewat jalur konstitusional, yaitu Pemilihan Umum yang akan dilaksanakan di tahun 2024.

Agar "alunan melodi yang harmonis" kembali terdengar di negeri ini, kita butuh sosok pemimpin yang menerima dan diterima oleh seluruh elemen masyarakat, menghormati dan dihormati oleh semua golongan, dan yang paling utama pemimpin yang menjunjung tinggi persatuan di atas segala nya.

Kembali ke pertanyaan awal dalam tulisan ini, akankah Pancasila kembali menunjukkan Kesaktian nya, atau justru Pancasila diam-diam menyembunyikan sebuah "virus" ganas yang sedang menggerogoti tubuh nya?

 Jawaban nya ada di dalam diri kita sendiri, rakyat dan juga para wakil rakyat dan pejabat yang dipercaya oleh rakyat untuk menjalankan roda pemerintahan negara ini.

Apakah kita paham makna Pancasila?
Apakah kita mampu dan mau mengamalkan Pancasila?

Jika kita paham, mampu dan mau mengamalkan Pancasila dengan benar, ya, PANCASILA AKAN KEMBALI MENUNJUKKAN KESAKTIAN NYA!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun