Mohon tunggu...
DuaBahasa
DuaBahasa Mohon Tunggu... Freelancer - Words are mighty powerful; it's the Almighty's word that perfected our universe

Terus mencoba membuat alihan bahasa yang enak dibaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Pakar: Dr. Ramani Durvasula - Kongsian Dua Cupang Jantan | Narsisisme (1)

15 Desember 2022   20:09 Diperbarui: 15 Desember 2022   20:30 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(3). Selalu ingin dikagumi: Apa yang dilakukan dan dikatakannya selalu ingin diiyakan dan dibenarkan orang.

(4). Punya fantasi berlebihan: Ingin terlihat atau tampil bersama orang yang mereka anggap sehebat atau semenarik mereka.

(5). Sangat peduli dengan tampilan luar dan citra diri mereka dan orang-orang di sekeliling mereka: Dalam menjalin hubungan, yang terpenting bagi mereka adalah pasangan yang membuat mereka terlihat tampan, bukan pasangan yang membuat mereka merasa nyaman.

(6). Sangat tidak mampu menata perasaan: Sangat mudah marah dan mengamuk (terutama jika kemauan mereka tidak dituruti), sangat tidak bisa menerima kritikan.

Masih ada lagi ciri lain:

(7). Suka cemburu; (8). Angkuh; (9). Biasanya tidak begitu setia; (10). Senang melihat orang lain menderita; mereka bisa jadi sosok yang kejam.

Satu ciri khas orang narsis sering muncul dan gampang dikenali. Mereka biasa melakukan teknik 'gaslighting' terhadap pasangan.

Gambarannya kira-kira seperti ini: "Aku sekarang bisa melihat pribadi orang setelah ritual kemarin. Dan aku sekarang tahu bahwa kamu itu menikahi aku karena aku berasal dari keluarga terhormat, punya penghasilan besar, lulusan universitas ternama."

Atau ini: "Otak kamu kecil ya. Apa sih yang kamu ingat? Kamu kan pernah berkali-kali bilang bahwa kamu tidak mau lagi punya ikatan keluarga dengan aku."

Padahal pasangannya tidak pernah berpikiran atau berkata begitu. Jika ini terus berulang, sang pasangan lama-lama akan menyangsikan kewarasannya sendiri.

Ketika, dalam interaksi kita dengan seseorang, terlintas di pikiran, "Mesti direkam nih... Buat bukti nih ...", bisa jadi kita tengah berhadapan dengan orang narsis yang sedang melakukan 'gaslighting' terhadap kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun