(3). Selalu ingin dikagumi: Apa yang dilakukan dan dikatakannya selalu ingin diiyakan dan dibenarkan orang.
(4). Punya fantasi berlebihan: Ingin terlihat atau tampil bersama orang yang mereka anggap sehebat atau semenarik mereka.
(5). Sangat peduli dengan tampilan luar dan citra diri mereka dan orang-orang di sekeliling mereka: Dalam menjalin hubungan, yang terpenting bagi mereka adalah pasangan yang membuat mereka terlihat tampan, bukan pasangan yang membuat mereka merasa nyaman.
(6). Sangat tidak mampu menata perasaan: Sangat mudah marah dan mengamuk (terutama jika kemauan mereka tidak dituruti), sangat tidak bisa menerima kritikan.
Masih ada lagi ciri lain:
(7). Suka cemburu; (8). Angkuh; (9). Biasanya tidak begitu setia; (10). Senang melihat orang lain menderita; mereka bisa jadi sosok yang kejam.
Satu ciri khas orang narsis sering muncul dan gampang dikenali. Mereka biasa melakukan teknik 'gaslighting' terhadap pasangan.
Gambarannya kira-kira seperti ini: "Aku sekarang bisa melihat pribadi orang setelah ritual kemarin. Dan aku sekarang tahu bahwa kamu itu menikahi aku karena aku berasal dari keluarga terhormat, punya penghasilan besar, lulusan universitas ternama."
Atau ini: "Otak kamu kecil ya. Apa sih yang kamu ingat? Kamu kan pernah berkali-kali bilang bahwa kamu tidak mau lagi punya ikatan keluarga dengan aku."
Padahal pasangannya tidak pernah berpikiran atau berkata begitu. Jika ini terus berulang, sang pasangan lama-lama akan menyangsikan kewarasannya sendiri.
Ketika, dalam interaksi kita dengan seseorang, terlintas di pikiran, "Mesti direkam nih... Buat bukti nih ...", bisa jadi kita tengah berhadapan dengan orang narsis yang sedang melakukan 'gaslighting' terhadap kita.