Mohon tunggu...
DuaBahasa
DuaBahasa Mohon Tunggu... Freelancer - Words are mighty powerful; it's the Almighty's word that perfected our universe

Terus mencoba membuat alihan bahasa yang enak dibaca

Selanjutnya

Tutup

Love

Meliatkan Pribadi Menjadi Sang Pengasih (8)

13 Juni 2022   10:38 Diperbarui: 13 Juni 2022   10:59 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[foto pribadi -- diambil dari Good News Bible, Collins World]

Kata "passive" (pasif) digabung dengan kata "dependent" (bergantung) karena yang orang-orang ini pedulikan adalah apa yang orang lain bisa lakukan untuk mereka, bukan apa yang mereka bisa lakukan sendiri. Sekali waktu saya menangani satu kelompok yang terdiri dari lima pasien lajang. Semuanya orang yang pasif & bergantung (passive dependent), dan saya minta mereka mengutarakan apa yang mereka inginkan, dalam hal ini kehidupan seperti apa yang mereka kehendaki lima tahun mendatang.

Jawaban kelimanya kurang-lebih sama. "Saya ingin menikah dengan orang yang serius mau merawat saya." Tak seorang pun dari mereka yang menjawab bahwa mereka punya keinginan agar sanggup menangani pekerjaan yang sulit, mereka ingin mencipta karya seni, memberikan sumbangsih kepada masyarakat, berusaha mencintai atau memiliki anak.

Tidak ada angan-angan ingin melakukan sesuatu; yang mereka impikan hanya bersikap pasif tanpa berbuat apa-apa untuk diperhatikan. Seperti juga kepada yang lain, kepada mereka ini saya sampaikan,

"Jika yang Anda mau adalah dicintai, keinginan itu tidak akan tercapai. Satu-satunya cara agar dicintai adalah menjadi orang yang pantas dicintai, dan Anda tidak bisa menjadi pribadi yang pantas dicintai jika tujuan pokok hidup Anda hanya ingin dicintai."

Bukan berarti orang yang pasif & bergantung tidak pernah melakukan apa-apa untuk orang lain; hanya saja motif mereka melakukan sesuatu adalah agar orang lain semakin menyukai mereka dan tentunya lalu memperhatikan mereka. 

Dan ketika ada kemungkinan bahwa dia tidak diperhatikan oleh orang lain, dia akan sulit "melakukan apa-apa". Semua anggota kelompok tadi merasakan kesulitan yang luar biasa saat mereka harus membeli rumah, berpisah dari orang tua, mencari pekerjaan, keluar dari pekerjaan yang sangat tidak memuaskan atau mencoba melakukan apa yang mereka sukai.

Dalam perkawinan, peran masing-masing pasangan biasanya berbeda; mereka berbagi tugas agar semua berjalan baik.

Yang perempuan umumnya memasak, mengurus rumah, berbelanja dan mengasuh anak, sementara yang laki-laki bekerja mencari uang, mengurus masalah keuangan, memotong rumput dan memperbaiki barang yang rusak. Pasangan yang sehat sewaktu-waktu akan berganti peran, tanpa diminta.

Yang pria sekali-kali akan memasak, sehari dalam seminggu mengurus anak- anak atau membereskan rumah sebagai kejutan bagi sang isteri; yang perempuan akan bekerja paruh-waktu, memotong rumput saat suaminya berulang tahun, atau gantian mengurus rekening dan tagihan selama setahun. Pasangan biasanya menganggap ganti peran ini sebagai permainan supaya hidup perkawinan mereka lebih manis dan bervariasi.

Ganti peran inilah, proses inilah yang mungkin punya andil lebih besar (meskipun dilakukan tanpa sadar) dalam memperkecil saling-ketergantungan mereka. Masing-masing melatih diri sendiri untuk bisa bertahan hidup seandainya pasangan tidak ada lagi.

Namun bagi orang yang pasif & bergantung, kehilangan pasangan terasa sangat mengerikan sampai-sampai mereka tidak sanggup mempersiapkan diri untuk menghadapi kehilangan pasangan dan mereka juga tidak mau menjalani proses yang bisa memperkecil ketergantungan terhadap pasangan atau yang bisa memberikan kebebasan lebih kepada pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun