Mohon tunggu...
DuaBahasa
DuaBahasa Mohon Tunggu... Freelancer - Words are mighty powerful; it's the Almighty's word that perfected our universe

Terus mencoba membuat alihan bahasa yang enak dibaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rawana Kaku

10 Oktober 2021   20:06 Diperbarui: 10 Oktober 2021   20:08 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Ada lubang di kedua tangan mungil itu. Setiap kaki kecilnya juga terlihat berlubang.

   Rawana memandang sang anak dan berteriak. "Siapa yang berani-beraninya menyakiti kamu? Katakan siapa, biar Bapak hukum dia!"

   "Jangan!" jawab si anak. "Ini tanda Kasih."

   "Siapa kamu ini?" seru Rawana, sambil bersimpuh di hadapan anak itu, yang ia sayangi.

  Sang anak menengadah, dan tersenyum kepadanya. Katanya, "Dulu Bapak izinkan aku bermain di taman ini. Hari ini aku akan ajak Bapak bermain di tamanku, di langit sana."

   Anak-anak berlarian masuk ke taman, siang harinya. Mereka temukan Sang Rawana sudah terbujur kaku di bawah pohon itu. Bunga putih menyelimuti jasadnya.

Rawana Kaku

Diterjemahkan dari 'The Selfish Giant' dalam Oscar Wilde Short Stories, Collins English Library

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun