Dan aku akan memilih cara kedua.Karena aku masih belum siap untuk mati.Apalagi mengundang orang
orang untuk datang melihat jenazahku mengapung di kolam.Bisa dikira aku ini larahan sisa sisa gusuran
yang tak sengaja ikut terbuang.
Seandainya ini adalah dunia nyata,jika jatuh dari pohon mungkin hanya lecet lecet saja kan?Iya, kan?
***
Kepalaku masih mual.Disumpal pengap yang berputar putar.Semakin aku mengingatnya,semakin tebal
asap yang dibawa.Memenuhi rongga rongga dada.Jika dada terasa sesak,itu adalah pertanda.Pertanda
bahwa dada yang kupunya,masih tak cukup lapang untuk menerima.Jalan lain hampir tak ada.Yang
memiliki sedikit celah untuk ditembus pekat adalah mata.Jika mampu menusuk nusuk hingga beberapa
bulir air keluar darinya,ada mitos dada akan terasa lega.Dan nasib sesak tak akan sama.Tak akan lama.
Ini adalah hari ketiga sejak kau memutuskan untuk memilih pria tua pilihan bapakmu.