Di dalam konfigurasi elektron terdapat suatu intilah yang disebut dengan elektron valensi. Elektron valensi merupakan elektron yang berada pada kulit terluar. Adapun jumlah elektron valensi dalam atom dapat menentukan sifat atom tersebut. Unsur-unsur yang berasal dari berbagai golongan memiliki jumlah elektron valensi yang tentunya berbeda-beda juga.Â
Jadi, jumlah elektron valensi suatu atom unsur menyatakan nomor golongan unsur tersebut terkhusus untuk unsur-unsur yang berada pada golongan utama. Sedangkan, unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama terletak di periode yang sama. Hal ini menyebabkan jumlah kulit atom unsur menyatakan nomor periode unsur tersebut.
Elektron valensi mampu dinyatakan sebagai elektron yang letaknya dalam orbital kulit terluar dari sebuah atom. Elektron valensi juga sebagai elektron yang terjauh dari inti atom. Hal itu yang mengakibatkan suatu elektron dapat oleh inti dari atom lain.Â
Hal ini juga berkaitan dan memiliki hubungan yang erat dengan konfigurasi elektron, apabila sebuah atom yang elektron valensinya terisi penuh, maka menyerupai pada s2 p6 Â yang cenderung tidak reaktif atau stabil (keadaan inert).Â
Umumnya jenis atom tersebut sulit untuk dapat bereaksi dengan jenis atom yang lainnya. Sedangkan atom yang kelebihan satu bahkan dua elektron cenderung lebih reaktif, maka akan menyerupai golongan 1A, 2A ataupun 3A. Bahkan atom yang kekurangan beberapa elektron juga lebih reaktif. Hal tersebut dapat dilihat pada golongan 16A dan 17A.
Tidak hanya sebagai kulit terluar, elektron valensi memiliki karakteristik diantaranya elektron hanya terdapat pada bagian kulit terluar untuk unsur golongan utama saja. Selain itu, terdapat pada kulit dalam untuk logam transisi.Â
Elektron ini sifatnya dapat menyerap atau melepaskan energinya dalam bentuk foton. Pada elektron ini juga menentukan konduktivitas listrik pada sebuah atom. selain itu, banyak yang beranggapan bahwa elektron valensi ini adalah elektron dari kulit terluar atom yang tidak terisi. Hal tersebut muncul dari pengertian valensi yakni jumlah elektron.Â
Atom harus naik atau turun untuk memperoleh konfigurasi inert gas atau gas elektronik mulia yang berada di dekatnya. Namun, unsur-unsur yang memiliki 8 buah elektron valensi disebut sebagai gas mulia atau gas inert. Gas-gas tersebut cenderung tidak memiliki reaksi kimia dengan unsur-unsur lainnya. Jumlah elektron suatu unsur sama dengan keberadaannya dalam tabel periodik.
Membahas tentang elektron valensi tentunya memiliki hubungan dengan konfigurasi elektron dimana untuk menentukan golongan atau periode suatu unsur perlu mengetahui konfigurasi elektron unsur tersebut. Adanya konfigurasi elektron ini dapat memudahkan untuk menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik.Â
Golongan dari suatu unsur dapat ditentukan dari jumlah elektron valensi atau elektron yang berada di kulit terluar sedangkan dalam menentukan periode unsur maka perlu diketahui jumlah kulit dari unsur-unsur yang didapat dari konfigurasi elektron. Seperti contohnya unsur dengan 3Li yang memiliki konfigurasi 1s2 2s1. Dari contoh tersebut suatu elektron memiliki kulit terluar 2s1 yang menyatakan unsur ini berada pada periode 2 dan golongan 1A.Â
Periode suatu unsur dapat diperoleh dari kulit terluar dari konfigurasi elektron sedangkan suatu golongan dapat ditentukan dari jumlah elektron valensinya. Selanjutnya, konfigurasi elektron atom unsur juga memiliki hubungan dengan letak unsur dalam sistem periodik.Â