Berbicara tentang Varlord. Pembaca akan lebih bisa memahami dan mambayangkan seperti apa negeri para Raja itu dengan berjalannya cerita, karena kisah di buku kedua juga akan berawal di wilayah ini.
Sejenak tentang peziarah Mers (Merlow)
Setiap keluarga dari para peziarah hampir tak pernah bersinggungan dalam kegiatan masal maupun acara perayaan dalam sejarah kebesaran Gloebh. Dalam bentuk apapun, kedamaian selalu bersanding dengan setiap langkah yang coba mereka putuskan, mengikuti sejuknya tiupan hutan dan jernihnya aliran Uperaka.
Banyak dari mereka yang hidup di hutan-hutan meninggalkan semua perselisihan. Senjata dan kemilau tahta tak membuat mereka bergerak dari teduhnya Past junggle ataupun balutan damai Lostree. Walaupun petualangan liar adalah jalan mereka, mereka lembut bahkan terkesan lebih mirip dengan kaum bijak negeri seberang, hanya saja kemisteriusan tetap tampak di setiap ciri yang terlihat bagi mers yang lain.
Banyak sekali waktu-waktu luang mereka lewati dalam ketenangan yang sengaja mereka ciptakan, dan senantiasa mereka lebih menikmati kedamaian itu seperti masa-masa di negeri lampau, seperti terdengar nyanyian-nyanyian jernih di setiap air yang mengalir dan suara serangga-serangga kecil di ladang-ladang mereka.
Seperti yang pernah dikisahkan buku hijau “Merlow” atau di dalam cerita ini adalah buku pertama, tepat setelah kisah peperangan terbesar di zaman pertama. Awal mula jauh sebelum perang besar zaman pertama, para peziarah hanya dikenal sebagai Mers biasa, karena pada waktu itu tak ada pembagian kasta berdasarkan kemampuan tertentu seseorang. Hanya saja para kaum Ellazar memberi mereka julukan penjaga kedamaian Gloebh.
Kaum peziarah layaknya kaum-kaum bijak dengan kebiasaan mereka. Umumnya, raut-raut wajah mereka terkesan tanpa keramahan, akan tetapi walupun begitu tak sedikit dari mereka yang sangat riang dalam bergaul. Rahasia-rahasia sangat erat tersimpan di hati mereka dan tak pernah tersebar seperti jejak-jejak mereka.
Merlow, begitu mereka menyebutnya adalah salah satu golongan dari kaum mers yang menjaga kedamaian Gloebh dengan apa disebut dengan yhuluks atau pujian. Lantunan pujian itu dipercaya membawa dan menyebar kedamaian seperti apa yang pernah dijanjikan para kaum bijak negeri seberang atas sesuatu yang tampak mustahil dan rahasia.
Kaum Merlow sendiri terbagi atas empat jenis, seperti Ziar, Gimbhelt, Nyarmatev dan Klayaph. Banyak golongan yang membedakan para merlow mulai dari ciri sifat ataupun penampilan. Salah satunya adalah rombongan hat lingkar lebar, biasa mereka disebut Gimblhet.
Dengan penutup kepala lebar, Gimblhet lebih sering dijumpai pada kegembiraan suasana di Chombain, seperti tempat perjodohan, daripada di acara-acara duka dan pertemuan-pertemuan genting, tentu saja dengan sajian aneka menu kegemaran mereka.
Kebiasaan mereka yang terbuka tetap menjadikan mereka disebut sebagai Merlow daripada salah satu dari para Mers pada umumnya, karena tetap saja mereka melakukan kebiasaan tak asing dengan pujian-pujian di malam-malam yang dingin, tentunya setelah yang lain lelah dengan berbagai hiburan yang mereka sajikan.
Salah satu dari mereka dan cukup terkenal, keturunan Dhiloin, Meidien, dengan modal dasar wajah yang lucu, seringkali memberikan hiburan-hiburan trik sulap yang memukau dan sanggup bermain-main api dari semburan mulutnya atau menghilangkan sesuatu yang berharga atau menarik dari tangannya.