Di setiap bentangan cabang yang sangat besar kurang lebih berdiameter tubuh Baraculla, kebanyakan memiliki gundukan batu yang besar yang menyerepuai bangunan-bangunan kuno. Tempat-tempat itu memiliki nama-nama tersendiri dan lebih mirip arena bermain bagi para Ellazar kecil di wilayah mereka, walaupun banyak yang mengabarkan sebagai tempat-tempat keramat.
Lebih tinggi setelahnya adalah kumpulan awan-awan gelap yang tak terjamah sinar sama sekali. Dengan keadaan curah air hujan yang tinggi menjadikan tak ada hal-hal indah dan menarik ketika melintasinya. Jalurnya buta dan tak pasti, dimana seringkali suara gemuruh tanpa petir sering kali terdengar seperti suara naga yang marah.
Pada puncak tertinggi pada pohon besar itu, setelah melewati awan-awan gelap dengan hujannya, berdiri tegak sebuah batu besar yang dan berwarna merah muda berkilau bercampur putih transparan, yang mereka sebut Matunlung. Â Tempat itu adalah tempat yang telah mereka keramatkan, khususnya para Peziarah-peziarah generasi lampau, baik dari kalangan Mers ataupun Ellazar.
Pada zaman kedua ini, banyak dari para peziarah Mers dan tidak sedikit para Ellazar pulau seberang, Casseltnya, berkumpul dan menyatu dengan sisa-sisa kedamaian Gloebh. Bewonner menyebut hal tersebut adalah panggilan ke tanah agung untuk orang-orang tertentu, dan kabarnya hal itu penting dilakukan untuk menjaga Gloebh, seiring dengan pujian-pujian yang mereka lantunkan.
Bergeser sedikit ke timur menjauh dari pohon besar, mungkin seperempat siang jika berjalan dan melewati jalan-jalan tersembunyi, akan terlihat surga bagi para petualang liar pemberani, atau yang umum dikenal sebagai Rightbow, mereka menyebutnyaTalunwood. Hanya sedikit Mers manusia yang bisa datang dan pergi ke tempat yang umum disebut Ixi-Verkra atau -Jalan yang tertutup-.
Dalamnya Talunwood hanya terdapat beberapa keluarga kecil, jika di hitung kurang lebih belasan kepala keluarga, yang bisa dikatakan begitu nekat dan yakin untuk tinggal dan menetap. Beberapa menyatakan dan meyakini alam-lah yang menyeleksi mereka untuk masuk dan menetap di dalamnya, dan tak ada satupun Bewonner dari kelompok mereka.
Mereka, para pendatang yang beruntung dapat menikmati keunikan dan keajaiban Talunwood, seperti air terjun Phalicadush, dimana dapat membasuh duka-duka mereka yang telah lama menghitam. Ataupun bambu-bambu hutan bersuara merdu dan tenang, membuat mereka yang mendengar sanggup terlelap dan memimpikan banyak hal yang indah.
Kebanyakan mers manusia, bahkan beberapa Peziarah menilai Talunwood terlalu sempurna bagi mereka dan terlalu menakutkan bagi yang lain. Seperti Mitos, tersiar kabar dari para Duns yang melintas di hutan-hutan terlarang, dan sangat jelas bagi mereka bahwa seorang putri kaum Ellazar suci menjaga hutan-hutan itu dalam balutan damai.
Mulut dan mata akan menatap beku saat putri Halldah melintas dan memperingatkan mereka yang melewati batas-batas kebaikan dan kepatutan. Sebagian dari penghuni Gloebh mengabarkan hal tersebut sebagai ilusi dan dampak prasangka-prasangka buruk dari mereka yang ingin menguasai hutan dan merusak hutan.
Lain hal dengan para Duns menganggap itu sebagai sebuah keberuntungan, karena kecantikan, atau mungkin bisa disebut kebaikan yang amat sangat dari sang putri tak akan di jumpai di luar sana. Mereka juga mengatakan berdasarkan dari sumber yang jelas bahwa sang putri adalah tujuh dari para putri generasi lampau -morning star- yang telah menjaga Gloebh dalam kedamaian.
Yang paling selatan adalah pesisir Charubban. Charubban adalah satu-satunya tempat di Past-Junggle yang jarang atau bahkan bisa dibilang tak bersinggungan dengan akar ataupun pohon-pohon besar. Mayoritas hanya para Lomers yang mendiami pesisir itu, dengan lautan luas yang menjadi tampilan khas tempat paling selatan dari Past-Junggle, dan sekaligus menjadi jalur terdekat dengan Casseltnya.