Mohon tunggu...
dharu suwandono
dharu suwandono Mohon Tunggu... Guru - ora penting dadi opo-opo, nanging dadio opo-opo sing manfaati

no profile with me, but many profile with us

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

RUNES (Gates of Summoning) - Beginning (bagian satu)

17 Desember 2024   01:16 Diperbarui: 17 Desember 2024   08:50 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber freepick & pngtree

PROLOG

Kisah lampau tertulis disetiap kabar akan zaman-zaman mers, kehancuran yang seharusnya terjadi pada masa-masa keberadaan kaum fana. Masa kegelapan yang mendorong semua keberanian tergerak hingga masanya tak akan dikenal siapapun lagi. Masa dimana tak pernah ada harapan kemenangan bagi semua kebaikan hingga berlalunya kepedulian di hati-hati mereka yang mulai menghilang. Masa yang seharusnya telah berakhir sebelum semuanya terlihat semegah ini.

Kenangan itu seharusnya melekat di setiap ingatan dan keberanian mereka yang mempertaruhkan semuanya. Menghunuskan pedang tanpa rasa takut, menghadapi hal-hal yang menciutkan nyali seorang kesatria sekalipun. Mers dari kalangan manapun terpanggil, Ellazar mulai beranjak dari hijaunya kedamaian dan jernihnya pemikiran, bahkan Gnom-yang angkuhpun bergerak dengan satu perintah dari kebaikan-kebaikan yang tersisa. Hanya berharap sebuah pertaruhanan dan peperangan besar akan mengakhiri semuanya.

Kasih sayang dan harga diri dipertaruhkan di semua jalan-jalan duka, menjadi penentu layak tidaknya semua itu bagi sebuah perjalanan kehidupan, dan semuanya berakhir setelah "kehilangan" menjadi satu-satunya jalan keluar. Berharap bisa menggantikannya dengan sesuatu yang berharga, akan tetapi  pada akhirnya hanya akan menyadari seberapa besar derita dan keputusasaan yang bersemayam. Semua itu, kepedihan, duka bahkan kejayaan sejarah kuno sepadan dengan berlangsungnya masa-masa Gloebh.

 

 

 

 

The Begginning

 

"Akhir dari sebuah masa tak ada ketentuan pasti. Semua akan telihat nyata di bagian mana cerita itu mulai hilang, atau waktu yang akan membuatnya singgah dan berlalu. Masa itu, adalah masa-masa hilangnya mahluk-mahluk kuno dan peradaban-peradaban tak tertulis. Masa-masa itu tak pernah menjadi ingatan ataupun kenangan, hanya keyakinan telah lahirnya seorang fana yang akan menuntun mereka diantara kegelisahan dan kegelapan. Kaum-kaum abadi melindungi mereka dengan cinta dan membimbing setiap perjalanan menuju akhir zaman."

itu adalah sebuah tulisan kuno dan usang yang pernah di ukir oleh penjaga-penjaga Gloebh.

 

Gloebh

Masa Gloebh dan buku-bukunya. Seperti pada legenda atau dongeng pengantar tidur, tak banyak yang pasti untuk disuguhkan sebagai kebenaran. Banyak yang semestinya dapat ditulis dan diberitakan sebagai cerita-cerita kuno, seperti Buku Satu yang sengaja tidak dimunculkan terlebih dulu dalam kisah the Runes. Buku satu banyak mengisahkan para Merlow  yang dikenal dengan buku hijau, dimana para kaum bijak (Ellazar) sebagai immortal memberikan pengetahuan misterius kapada para Merlow.  Dari beberapa catatan-catatan banyak yang akan menjadi hal-hal yang menarik untuk dibahas, terutama pada artefak kuno yang disebut-sebut sebagai "The Lost Portal". Disebutkan  dalam beberapa bagian yang dikenal dengan mantra-mantra kuno yang sebenarnya tak lain adalah sebuah permintaan yang terkabul.

Berlanjut ke kisah berikutnya, sebuah kisah dari dunia mereka yang menceritakan banyak kisah sampai terjadinya perang besar di zaman pertama. Semua hal yang terkait, seperti Shadestone yang muncul dalam bayangan Skyfeet, lahirnya pangeran kegelapan yang disebut-sebut sebagai Shodoom, sampai munculnya mahluk-mahluk legenda, seperti naga atau yang lain. Yang tak kalah menarik adalah kisah para Gnom atau yang disebut-sebut sebagai kurcaci. Pengetahuan dan keegoisan mereka juga akan mewarnai perjalanan buku itu. Terkait peristiwa-peritiwa di zaman pertama dan perang akbar yang menjadi sentra cerita-cerita di edisi keluaran buku pertama, akan menjadi cerita yang menarik jika dibahas setelah keluaran buku kedua atau ke tiga.

Penghuni Gloebh, seperti cerita-cerita pada umumya yang bisa di ungkapkan dari perjalanan atau asal muasal keberadaan, seperti manusia, peri ataupun kurcaci dan bahkan hewan atau tumbuhan, hanya saja terdapat perbedaan istilah penyebutan disini. Dalam masa Gloebh manusia yang ukuran besar dan tingginya normal disebut Mers. Mers anak-anak mereka sebut dengan Tupix, lebih terkesan nakal dan berulah sampai pertumbuhan dan perubahan bentuk pada ukuran, yang mereka sebut dengan Balix. Tentunya pada tumbuhnya rambut-rambut seperti kumis ataupun janggut, yang dilihat sangat jelas sebagai tampilan perbedaan.

Perbedaan pengetahuan atau ketrampilan juga menjadikan para Mers dibedakan dalam tingkatan golongan atau kasta. Kasta dengan jumlah minoritas adalah para bangsawan atau pemikir-pemikir hebat yang sudah terkenal di zaman mereka, yang mereka sebut dengan Eidhels. Mereka tersebar di seluruh Gloebh, banyak sebagai raja ataupun petinggi-petingi dewan, bahkan di keagungan Balairung kaum lain. Akan tetapi sebagian besar dari keturunan mereka menetap di Lordland tepatnya di wilayah Varlord, kota leluhur raja-raja besar para Mers.

Para ksatria menduduki minoritas kedua di kasta Mers. Mereka biasa dijuluki dengan Duns atau petarung, dan julukkan itu berasal dari bahasa kaum Ellazar karena salah satu golongan kaum Ellazar adalah para ahli pedang yang mereka sebut Dunein. Dalam pandangan mereka semakin tangguh mereka bertarung maka penghargaan atas mereka juga diberlakukan, seperti sebutan Riddars atau penyandang pusaka istimewa. Keistimewaan yang didapat mendekatkan mereka pada kekuasaan dan tentunya semakin menyamarkan status mereka, antara Duns ataukah Eidhels. Karena konon para raja-raja besar di masa Gloebh dulunya adalah seorang Duns yang hebat.

Kebanyakan  dari para Duns menetap di hutan ataupun beberapa kampung perahu di lautan lepas, dan tentunya karena kemampuan mereka dalam hal berburu. Sebagian kecil dari mereka yang ahli dalam strategi perang atau pertarungan dipercaya memimpin sebuah pasukan di beberapa kerajaan-kerajaan besar. Beberapa juga tersebar di penghujung Gloebh dengan petualangan-petualangan liar yang mereka sukai, dan mulai menetap karena keluarga terbentuk dari percampuran kasta yang dianggap tak semestinya.

Di tepi selatan barat, semenjak perang besar di zaman pertama, tepatnya di wilayah Anadhia, mereka membangun kebanggaan mereka yang kuat dan kokoh, Pharadia. Memang dari ukuran tak terlalu besar untuk sebuah istana, tapi benteng itu sanggup bertahan dari serangan sepuluh batalion sekalipun. Di beberapa susunan dindingnya, logam-logam yang kuat terlihat keras dan berkilau seperti senjata-senjata mereka, dan itu adalah senjata-senjata para Duns dari para leluhur yang mati di perang akbar, dan terlebur oleh panasnya merick. Konon istana itu didirikan oleh pemimpin-pemimpin yang berani dari golongan mereka, jiwa dan semangat leluhur mereka terukir di setiap pahatan dinding istana. Masih banyak hal kalau berbicara tentang Duns dan keahlian-keahlian mereka.

Dua kasta berikutnya adalah Merlow dan Lomers. Terlihat hampir tidak berbeda dari keduanya terutama dalam hal yang tak ingin bersinggungan dengan kekuasaan atau peperangan. Sedikit ciri yang cukup jelas dapat kita temukan dari keduannya seperti cara mereka bergaul atau berpakaian.

Tak banyak yang bisa dibicarakan tentang Lomers di masa Gloebh, karena peranan mereka dalam berbagai hal tak ditemukan hal-hal yang menonjol. Jumlah mereka mayoritas dari kasta atau golongan kaum mananpun, dan tersebar dimanapun dengan ciri-ciri Mers pada umumya. Kegiatan mereka seperti rutinitas kehidupan yang berorientasi  pada kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat tinggal. 

Merlow, secara jelas akan terlihat bahwa para Merlow akan menjadi sentra cerita dalam sejarah Gloebh. Sebenarnya mereka adalah para peziarah-peziarah Lomers  dengan ciri dan keunikan tertentu. Jumlah mereka tak cukup banyak, dan lebih sedikit dari para duns. Untuk golongan tertentu, seperti peziarah Klayaph, hanya sedikit sekali dan karena jumlahnya itu setiap nama dapat mudah disebut dan diingat. Para merlow terlihat berbaur dalam kegiatan ataupun tempat-tempat umum, tetapi ciri khas yang berbeda selalu dapat terlihat dari diri mereka. Beberapa dari mereka dikenal dengan sebutan penyihir, dan hal itu selalu dikaitkan dengan pakaian yang mereka kenakan ataupun benda-benda unik dan selalu menarik perhatian.

Dalam zaman kedua ini, tingkatan atau kasta sedikit memudar, dan aturan-aturan yang mengatur itu semua juga mulai melunak. Sebagian besar para mers dan kaum-kaum dunia mereka tak begitu mempermasalahkan dengan status-status itu, walaupun sebagian besar golongan pemikir Eidhels sering terus mengkukuhkan hal itu tetap ada. Perjuangan mereka setelah perang besar zaman pertama menjadi titik awal pandangan-pandangan itu mulai berubah. Akan tetapi sebagian besar sering menyebut-nyebutnya (panggilan) dalam sebuah obrolan atau perdebatan, tapi penyebutan itu tak menjadi masalah bagi hubungan mereka.

Kisah-kisah menjadi lebih menarik saat kaum peri atau yang mereka sebut Ellazar hadir dalam masa Gloebh. Mereka dikenal sebagai immortal atau abadi walaupun sebenarnya hal itu sama sekali tidak benar. Mereka mempunyai kesempatan hampir lima sampai sepuluh kali di masa-masa Gloebh dalam hal usia, dan pada golongan tertentu mampu lebih panjang dari ellazar pada umumnya. Ellazar dengan ciri tubuh yang relatif lebih tinggi dari Mers, mungkin seperti Mers jangkung dan hampir tidak berbeda kecuali bagian telinga yang lancip. Ukuran tinggi wanita mereka rata-rata sama atau sedikit lebih tinggi daripada Mers laki-laki, dan mata mereka putih kebiru-biruan dan tampak seperti bersinar.

Dimasa sebelum remaja mereka tumbuh seperti layaknya Mers kecil muda hingga dewasa dengan raut wajah yang hampir tak pernah berubah, sampai ciri-ciri tertentu mulai mereka rasakan pada indra ghaib mereka dengan rambut yang mulai berubah putih bersinar seperti kilauan perak, yang juga menjadi kelebihan mereka dalam melihat hal-hal tak wajar. Mereka tak pernah berkerut dan menua atau bahkan membusuk, maka jika pada waktunya tiba, mereka akan datang dan pergi seperti cahaya. Tak ditemukan dalam sejarah Gloebh bahwa mereka berkembang biak, akan tetapi sumpah mereka melahirkan penerus baru bagi keturunan mereka seperti anugrah dari Yang Tak Mampu Dibayangkan.

Dalam hal sifat mereka cenderung lebih sensitif dan lembut, seperti kepekaan indera mereka, dan pada akhirnya sebutan kaum bijak ditujukan pada mereka. Mereka jarang sekali atau hampir tak pernah dijumpai ditempat-tempat umum, dan selalu menjaga jarak dari mereka-mereka yang berkepentingan. Mayoritas mereka berada di pulau seberang selatan, Caseltnya, yang menjadi pusat kerajaan mereka. Di Paradhia, mereka yang menetap, hanya sebagai pencerah dan keberadaan merekapun sangat sulit sekali untuk ditemukan dan dipastikan. Sedikit dari jumlah mereka tersebar di dalamnya hutan atau lautan lepas, sebagai petualang-petualang atau pembawa pesan-pesan.

Yang juga tak bisa dilewatkan adalah keberadaan para kurcaci atau yang dalam bahasa mereka disebut Gnom. Mereka tak lebih tinggi dari pada Mers, tetapi sangat terlihat jelas jika mereka berdiri diantara kerumunan, mereka lebih pendek dan kekar, terutama pada kaki mereka yang lebih mirip potongan batu. Hal tak yang tak asing dari penampilan mereka adalah rambut-rambut mereka, hitam, panjang mulai kepala, janggut hingga ujung kaki. Walaupun banyak dari mereka tak begitu memperhatikan kerapian pada janggut ataupun bagian tubuh lainnya, tetapi rambut mereka selalu tampak rapi dan sesuai dengan penampilan mereka.

Jumlah mereka tak lebih banyak dari para Ellazar dan tidak ada perbedaan tingkatan dalam pandangan mereka, walaupun peraturan-peraturan mereka buat dalam hal memilih seorang pemimpin ataupun memutuskan hal-hal penting. Pikiran mereka sangat realistis tetapi kecerobohan lebih sering terlihat dalam kehidupan mereka. Gnom wanita sedikit lebih tinggi dari gnom laki-laki, tapi tubuh mereka lebih kecil, tetapi kesan kekar ttap melekat pada tampilan mereka. Tapi ciri khas yang tetap membedakan antara Gnom wanita dan Mers adalah telinga mereka lancip dan rambut yang tebal. Gnom wanita adalah pemimpin yang tegar dalam keluarga mereka, dan tak sedikit dari mereka juga pandai dalam hal bertarung atau penguasaan senjata-senjata.

Beberapa istilah dan aturan tercipta di masanya. Mereka menerapkan beberapa hal seperti jarak, berat, alat tukar ataupun penanggalan dan tentunya masih banyak dan tak mungkin disebut dalam jalur cerita. Hitungan jarak yang mereka tetapkan adalah SSA (Svatium Sin Accel), yang dikenal dengan tanpa jarak. SGA (Svatium Gress Accel ) sejarak dengan satu langkah Balix (orang dewasa). STA (Svatium Tant Accel ), jarak yang sangat jauh, sejauh mata memandang atau biasa mereka menyebut dengan 1000 SGA atau perkiraan kira-kira lebih dari 1 kilometer. Sebenarnya masih lebih banyak lagi ketentuan jarak dalam masa Gloebh, tetapi hal itu tak begitu penting dalam perjalanan cerita.

Tak berbeda dengan ukuran jarak, ukuran berat juga yang mereka gunakan dalam hal penyetara. Timbangan yang mereka gunakan dalam bentuk katrol-katrolpun sangat bermacam-macam. Mulai dari pengukur benda berat sampai katrol kecil yang mereka gunakan untuk mengukur logam mulia. Dalam berat yang sama dengan satu ton mereka menyebut dengan istilah Grob atau seribu kilogram atau seribu wond dalam bahasa meraka.

Dalam wilayah perdagangan ataupun kekayaan mereka mengenal istilah Loter . Loter adalah sejenis logam mulia dan nilai lebih mereka ukur dari jenis dan berat kepingannya. Sebelum zaman kedua logam mulia tak banyak dikenal, hanya sebagian besar dari kaum Eidhels yang menggunakan sebagai perhiasan di leher atau kepala mereka. Logam-logam dari jenis tertentu seperti emas, perak ataupun perunggu  mempunyai nilai tukar yang lebih, terlebih emas. Dan pada wilayah atau keluarga tertentu mereka memilih untuk memberi lambang pada Loter-loter mereka sebagai kebanggan, baik itu nama-nama atau ukiran wajah. Seperti pada keluarga Burhens, dari para Duns yang memberikan lambang kepala hewan sebagai hasil dari perburuan yang mereka lakukan. Tak kalah dengan kebanggaan yang sama, para raja, terkadang hanya menerima hadiah atau upeti dengan lambang-lembang tertentu.

Sebagai catatan-catatan yang tertulis dalam sejarah sejarah Gloebh, beberapa mahluk ataupun hewan, bahkan mahluk legenda ditulis sangat jelas di buku-buku karangan Dhois, dari rujukan  para gnom dan ellazar, buku mereka para penghuni Gloebh. Setelah beberapa catatan yang ia kumpulkan selama perjalanan di beberapa tempat sebelum perang akbar di zaman pertama, pengetahuan tentang mahluk-mahluk kuno dan beberapa rahasia-rahasia penting ia abadikan sebelum usianya berakhir di permulaan zaman kedua. Semua itu menjadi alasan baginya melakukan beberapa kunjungan di beberapa perpustakaan raja, karena di dalam penglihatannya banyak sekali hal-hal aneh setelah beberapa ellazar menunjukkan sesuatu yang tak dapat ia jelaskan dengan pengetahuannya.

Di Aula Rhayole, dia banyak menulis salinan-salinan lembaran kuno dari tulisan Cham-gul dan beberapa Gnom karang laut, yang tergabung dalam rombongan perjalanan di bawah kabut. (Tentang beberapa kisah menarik perjalanan di bawah kabut akan di uraikan di buku satu sebagai salah satu kisah menarik pada awal masa Gloebh).

Ada beberapa penjelasan mengenai mahluk legenda yang tertulis di buku kuno-kuno mereka, seperti naga ataupun phelotif. Karya besar di awal zaman pertama, entah siapa yang membuat catatan itu, tapi dilihat dari bentuk tulisan adalah tangan-tangan lembut ellazar. Catatan itu setebal 47 halaman, dalam lembaran kesembilan yang menerangkan ada 7 naga yang ada di alam nyata Gloebh. Seekor  naga air yang mendiami Vandyluss, samudra luas di selatan Skyfeet, naga besar yang mereka sebut dengan Abyys. 2 naga tanah yang terbenam di perut-perut Gloebh Aldtanin dan Zmer , dan 4 naga yang mendiami gerbang-gerbang maut. Naga api Moghes, naga api Zamts, naga api Ankmar, dan naga api Ogkhan.

Kesemuanya bersayap dan sanggup terbang sampai beberapa ratus Sta-bata (sekitar 100 kilometer) tanpa kelelahan. Di jelaskan di lembaran ke tujuh belas bahwa mereka adalah seorang pemarah yang tertidur, bahkan sampai puluhan tahun. Ukuran berat tubuh mereka hampir seberat Baraculla, dan lebar sayapnya hampir lima kali tubuh mereka. Kulit mereka bersisik seperti perisai yang keras, dengan taring dan ekor yang tajam seperti pedang. Di  buku-buku lain yang menjadi rujukan menjelaskan bahwa wajah mereka menyerupai kuda dengan taring panjang, dan dahi mereka  tersusun seperti duri yang keras dan tajam.

Mahluk terbang lain adalah Phellotif, sejenis kuda yang sanggup terbang. Jumlah mereka tak lebih banyak dari Baraculla yang juga dikategorikan sebagai hewan legenda. Tulang-tulang mereka lebih keras dari pada yalti, sebutan untuk kuda di masa Gloebh. Beberapa Phellotif yang jinak menjadi tunggangan para ellazar putih, dan tak sedikit yang masih liar dan berbahaya bagi mers ataupun gnom.

Konon mereka hanyalah kuda biasa dengan kelebihan pada kaki seperti kuda pada umumnya. Kisah samar-samar menceritakan bahwa mereka yang terpilih untuk melintasi Skyfeet tak akan sanggup jika menapak pada lereng-lereng yang terjal. Beberapa dari para elang penjaga mengubur semua pengetahuan dan kemampuan mereka, mematahkan sayap dan meletakkan ke dalam sebuah pengorbanan. Sayap-sayap itu seperti pemberian dan yang sanggup bertahan harus mereka korbankan demi yang terjaga tetap bertahan.

Barraculla si penghancur. Mahluk dengan berat hampir 20 ton adalah mahluk terbesar kedua setelah Lammont, sebutan gajah besar dengan ukuran 25 ton. Kulit Barraculla sedikit tebal dan kenyal, dan tentunya sangat keras di bagian tertentu. Dengan tubuh yang sangat berat pergerakan mereka menjadi sangat lambat. Mereka lebih sering terlihat di sekitar wilayah bebatuan glahad, tepatnya di Montblock. Di lembah itu sering terdengar bunyi-bunyi keras seperti petir jika kepala meeka beradu, dan batu-batu glahad yang keras itupun tak lepas dari tandukan kepala-kepala mereka.

Bersambung . . .

  • Mengenai wilayah dan kekuasaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun