Mohon tunggu...
dharu suwandono
dharu suwandono Mohon Tunggu... Guru - ora penting dadi opo-opo, nanging dadio opo-opo sing manfaati

no profile with me, but many profile with us

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

RUNES (Gates of Summoning) - Beginning (bagian satu)

17 Desember 2024   01:16 Diperbarui: 17 Desember 2024   01:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber freepick & pngtree

 

Gloebh

Masa Gloebh dan buku-bukunya. Seperti pada legenda atau dongeng pengantar tidur, tak banyak yang pasti untuk disuguhkan sebagai kebenaran. Banyak yang semestinya dapat ditulis dan diberitakan sebagai cerita-cerita kuno, seperti Buku Satu yang sengaja tidak dimunculkan terlebih dulu dalam kisah the Runes. Buku satu banyak mengisahkan para Merlow  yang dikenal dengan buku hijau, dimana para kaum bijak (Ellazar) sebagai immortal memberikan pengetahuan misterius kapada para Merlow.  Dari beberapa catatan-catatan banyak yang akan menjadi hal-hal yang menarik untuk dibahas, terutama pada artefak kuno yang disebut-sebut sebagai "The Lost Portal". Disebutkan  dalam beberapa bagian yang dikenal dengan mantra-mantra kuno yang sebenarnya adalah sebuah permintaan yang terkabul.

Berlanjut ke kisah berikutnya, sebuah kisah dari dunia mereka menceritakan banyak kisah sampai terjadinya perang besar di zaman pertama. Semua hal yang terkait, seperti Shadestone yang muncul dalam bayangan Skyfeet, lahirnya pangeran kegelapan yang disebut-sebut sebagai Shodoom, sampai munculnya mahluk-mahluk legenda, seperti naga. Yang tak kalah menarik adalah kisah para Gnom atau yang disebut-sebut sebagai kurcaci. Pengetahuan dan keegoisan mereka juga akan mewarnai perjalanan buku itu. Terkait peristiwa-peritiwa di zaman pertama dan perang akbar yang menjadi sentra cerita-cerita di edisi keluaran buku pertama, akan menjadi cerita yang menarik jika dibahas setelah keluaran buku kedua atau ke tiga.

Penghuni Gloebh, seperti cerita-cerita pada umumya yang bisa di ungkapkan dari perjalanan atau asal muasal keberadaan, seperti manusia, peri ataupun kurcaci dan bahkan hewan atau tumbuhan, hanya saja terdapat perbedaan istilah penyebutan disini. Dalam masa Gloebh manusia yang ukuran besar dan tingginya normal disebut Mers. Mers anak-anak mereka sebut dengan Tupix, lebih terkesan nakal dan berulah sampai pertumbuhan dan perubahan bentuk pada ukuran, yang mereka sebut dengan Balix. Tentunya pada tumbuhnya rambut-rambut seperti kumis ataupun janggut, yang dilihat sangat jelas sebagai perbedaan.

Perbedaan pengetahuan atau ketrampilan juga menjadikan para Mers dibedakan dalam tingkatan golongan atau kasta. Kasta dengan minoritas jumlah adalah para bangsawan atau pemikir-pemikir hebat yang sudah terkenal di zamannya, yang mereka sebut dengan Eidhels. Mereka tersebar di seluruh Gloebh, banyak sebagai raja ataupun petinggi-petingi dewan, bahkan di keagungan Balairung kaum lain. Akan tetapi sebagian besar dari keturunan mereka menetap di Lordland tepatnya di wilayah Varlord, kota leluhur raja-raja besar para Mers.

Para ksatria menduduki minoritas kedua di kasta Mers. Mereka biasa dijuluki dengan Duns atau petarung, dan julukkan itu berasal dari bahasa kaum Ellazar karena salah satu golongan kaum Ellazar adalah para ahli pedang yang mereka sebut Dunein. Dalam pandangan mereka semakin tangguh mereka bertarung maka penghargaan atas mereka juga diberlakukan, seperti sebutan Riddars atau penyandang pusaka istimewa. Keistimewaan yang didapat mendekatkan mereka pada kekuasaan dan tentunya semakin menyamarkan status mereka, antara Duns ataukah Eidhels. Karena konon para raja-raja besar di masa Gloebh dulunya adalah seorang Duns yang hebat.

Kebanyakan  dari para Duns menetap di hutan ataupun beberapa kampung perahu di lautan lepas, dan tentunya karena kemampuan mereka dalam hal berburu. Sebagian kecil dari mereka yang ahli dalam strategi perang atau pertarungan dipercaya memimpin sebuah pasukan di beberapa kerajaan-kerajaan besar. Beberapa juga tersebar di penghujung Gloebh dengan petualangan-petualangan liar yang mereka sukai, dan mulai menetap karena keluarga terbentuk dari percampuran kasta yang dianggap tak semestinya.

Di tepi selatan barat, semenjak perang besar di zaman pertama, tepatnya di wilayah Anadhia, mereka membangun kebanggaan mereka yang kuat dan kokoh, Pharadia. Memang dari ukuran tak terlalu besar untuk sebuah istana, tapi benteng itu sanggup bertahan dari serangan sepuluh batalion sekalipun. Di beberapa susunan dindingnya, logam-logam yang kuat terlihat keras dan berkilau seperti senjata-senjata mereka, dan itu adalah senjata-senjata para Duns dari para leluhur yang mati di perang akbar yang terlebur oleh panasnya merick. Konon istana itu didirikan oleh pemimpin-pemimpin yang berani dari golongan mereka, jiwa dan semangat leluhur mereka terukir di setiap pahatan dinding istana. Masih banyak hal kalau berbicara tentang Duns dan keahlian-keahlian mereka.

Dua kasta berikutnya adalah Merlow dan Lomers. Terlihat hampir tidak berbeda dari keduanya terutama dalam hal yang tak ingin bersinggungan dengan kekuasaan atau peperangan. Sedikit ciri yang cukup jelas dapat kita temukan dari keduannya seperti cara mereka bergaul atau berpakaian. Tak banyak yang bisa dibicarakan tentang Lomers di masa Gloebh, karena peranan mereka dalam berbagai hal tak ditemukan hal-hal yang menonjol. Jumlah mereka mayoritas dari kasta atau golongan kaum mananpun, dan tersebar dimanapun dengan ciri-ciri Mers pada umumya. Kegiatan mereka seperti rutinitas kehidupan yang berorientasi  pada kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat tinggal. 

Secara jelas akan terlihat bahwa Merlow akan menjadi sentra dalam sejarah Gloebh. Mereka adalah para peziarah-peziarah yang ada dengan ciri dan keunikan tertentu. Jumlah mereka tak cukup banyak, dan lebih sedikit dari para duns. Untuk golongan tertentu, seperti peziarah Klayaph, hanya sedikit sekali dan karena jumlahnya itu setiap nama dapat mudah disebut dan diingat. Para merlow terlihat berbaur dalam kegiatan ataupun tempat-tempat umum, tetapi ciri khas yang berbeda selalu dapat terlihat dari diri mereka. Beberapa dari mereka dikenal dengan sebutan penyihir, dan hal itu selalu dikaitkan dengan pakaian yang mereka kenakan ataupun benda-benda unik dan selalu menarik perhatian.

Dalam zaman kedua ini, tingkatan atau kasta sedikit memudar dan aturan-aturan yang mengatur itu semua juga mulai melunak. Sebagian besar para mers dunia mereka tak begitu mempermasalahkan dengan status-status itu, walaupun sebagian besar golongan pemikir Eidhels sering terus mengkukuhkan hal itu tetap ada. Perjuangan mereka setelah perang besar zaman pertama menjadi titik awal pandangan-pandangan itu mulai berubah. Akan tetapi sebagian besar sering menyebut-nyebutnya dalam sebuah obrolan atau perdebatan, tapi penyebutan itu tak menjadi masalah bagi hubungan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun