Dalam surah at Taghaabun ayat 11 Allah berfirman; ...tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu...
KEDUA, luruskan dan benahi keimanan kita kepada Allah SWT. Dengan iman yang benar dan lurus maka perbuatan kita pun akan benar dan lurus. Sebab dengan perbuatan yang benar dan lurus, maka akan membawa kebaikan bagi seluruh alam semesta.Â
Iman identik dengan aman. Iman yang benar akan membawa kedamaian dan keamanan bagi umat manusia. Boleh jadi banyaknya musibah di tanah air, diakibatkan oleh tangan tangan jahat manusia sehingga Allah murka akibat kita bangga dengan dosa dosa. Allah berfirman dalam surat ar Rum ayat 41: ... telah nampak kerusakan baik di darat mapun di lautan, akibat perbuatan tangan manusia. Â
KETIGA, bahwa kematian itu suatu keniscayaan, tinggal menunggu waktu dan giliran. Kapan dan dimana kita mati itu urusan Sang pemilik ruh, Allah SWT. Jika ajal tiba, tak bisa ditunda atau dimajukan sedetik pun. Kita pasti menemui ajal.Â
Untuk itu, mati tidak perlu dikejar atau tidak perlu dihindari, ia pasti datang. Mati tidak melihat usia, jenis kelamin kedudukan sosial seseorang. Raja mati, rakyat jelata mati. Yang bugar dan sehat saja bisa mati apa lagi yang sakit. Bayi, anak anak, yang muda juga mati apa lagi orang tua semua pasti mati. Kita hanya menanti jadwal kematian.
Pesan indah dari almarhum ustadz Arifin Ilham, hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tetapi mati itulah untuk hidup. Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT
KEEMPAT, jadikan setiap tragedi kematian sebagai pelajaran dan peringatan, baik mati karena kecelakaan, mati karena sakit atau mati mendadak. Bukan mati yang kita takutkan, namun persiapan untuk menghadapi maut itu yang penting kita siapkan. Sebesar dan sebanyak apa bekal yang sudah dipersiapkan untuk menempuh perjalanan panjang kampung nan abadi.
KELIMA, ternyata hidup di dunia singkat hanya sekejap mata. Siklus kehidupan manusia berawal dari segumpal darah, lalu menjadi  daging, kemudian menjadi janin, lahir menjadi bayi, tumbuh berkembang menjadi anak remaja, dewasa, tua dan akhirya mati kembali ke tanah. Akan tetapi ingat, bahwa itu semua adalah hayaatuddunyaa permainan dunia, hanya sementara dan akan ditinggal selamanya.Â
"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?" (QS Al An'am 32).Â
Untuk itu jangan kita sia siakan sisa umur kita ini, jangan biarkan waktu  berlalu begitu saja, mumpung masih diberi waktu. Segeralah minta ampun bertaubat, isilah sisa sisa umur kita dengan selalu taat kepada perintah Allah SWT seperti sholat, memperbanyak istighfar, zikir, salawat, sedekah, infaq dan wakaf dalam upaya membantu sesama. Dengan infaq dan sedekah mudah mudahan segala wabah dan bencana dapat kita cegah.
KEENAM, bagi Pemerintah dalam hal ini TNI AL selaku regulator dan operator yang bertanggungjawab secara teknis terhadap musibah ini, seharusnya kejadian ini menjadi momentum untuk mengevaluasi dan mengawasi secara ketat dan total kepada alutsista TNI AL dari hulu hingga hilir.Â