Mohon tunggu...
Dristy Aulia
Dristy Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan penulis

generasi anti sensasi, kejar prestasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Misteri Rumah No 13

12 Januari 2022   09:22 Diperbarui: 12 Januari 2022   09:30 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari yang cerah dan buruk---begitu kental dan di tempat penuh dosa, air susu terasa asin, Alex bangun pagi-pagi sekali. Kemudian ia membangunkan kedua anak-anaknya untuk segera berbenah-benah barang-barang yang sekiranya diperlukan. Lisa terheran-heran melihat gelagat ayahnya yang seperti orang ketakutan. "Ayah kenapa? Kok kayak orang dikejar setan!"

"Nggak apa-apa. Selama beberapa hari ini, kita semua tidur di hotel saja."

Bagi Lisa dan Lesi, pernyataan ayahnya itu merupakan surga yang lama mereka harapkan di neraka dunia. "Ah, yang benar, Yah?" sambil berkata itu Lesi meloncat.

"Asyik tidur di hotel." Sahut Lisa

"AYO KITA JALAN SEKARANG!"

Dan ketika daun pintu dipentangkan, laki-laki besar berdiri di sana dengan menodongkan pistol tepat di kening Alex. "Anda adalah seorang ayah yang baik, sebaiknya ikut saya sekarang!" suara yang lembut dan api neraka menjadi dingin bersama kekuatan suara itu.

BAB 1

Ia mungkin akan pergi ke Aula Makanan Umum---di mana sekelompok laki-laki pemburu cinta, menikmati makanan basi, dan mengakuinya sebagai wanita cantik yang tak akan masuk neraka. Cardigan hitam menyelimuti kaos putih bergambar dua ekor kucing bermain di padang rumput---dan celana Capri yang dikenakannya, membuatnya lebih pantas disebut sebagai 'wanita idaman'. Tetapi itu tidak membuat Alex terpesona, sebab kedua anak-anaknya dan dirinya dalam keadaan kedua tangan terikat di kursi kayu yang semakin panas seperti ada api neraka melekat.

Itu adalah suatu tempat yang cukup hangat---dan kau dapat membayangkan Elvis Presley dan Johnny Cash membicarakan betapa manisnya dirimu. Lemari dua pintu dan meja dari kayu pinus, ada di sudut sana, masih bagus dan itu cukup layak digunakan sampai tiga tahun mendatang. Sikat gigi dan pasta yang membusuk terdampar di kusen jendela, tidak memberikan pemandangan berarti selain penawaran roh-roh yang kapan saja muncul untuk mencekikmu. Tak ada yang mau masuk ke dalam ruangan itu selain orang-orang yang tidak beriman dan terlalu banyak merokok.

Wanita itu berdiri di liang pintu. Senyumannya mengingatkan kita dengan seorang perempuan cantik dari New York yang menyanyikan 'Time after time'. Potongan rambutnya cukup bagus; pendek dicat pirang dan penuh harmoni---tentu saja itu adalah pelengkap sejenis wajah berbentuk kotak. Ini adalah keseimbangan dunia, di mana wanita-wanita cantik beraksi. Kamu tidak akan pernah tahu betapa besarnya dunia tanpa wanita.

"Selamat siang, Pak Alex---saya pikir, ini adalah waktu yang bagus untuk berbincang-bincang, apakah Anda setuju dengan pengakuan saya, Pak Alex?" ia berkata, dan sesungguhnya, kualitas suaranya diakui oleh laki-laki yang berprestasi. Tetapi tidak untuk Alex. Menurutnya, perempuan itu tak kalah mengerikan dari iblis di neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun