Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

ITB, UNPAD Pernah Berseteru tentang Peran IKIP di Bumi Siliwangi

2 September 2024   08:49 Diperbarui: 2 September 2024   16:30 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar, desain koleksi pribadi

Seiring waktu, PTN dan PTS terus bertambah. Tak jarang  banyak PTN dan PTS  berubah jadi arena bisnis menggiurkan. Dampaknya alumni lulusannya tak lagi memberikan jaminan bermutu. Bermutu itu artinya sesuai kebutuhan atau melampaui standar kebutuhan. Realita dilapangan kerja saat ini banyak lukusan yang tidak lolos test penerimaan karyawan.

Jika dewasa ini, ada seleksi karyawan dengan pola koneksi. Karena lapangan kerja tidak seimbang dengan lulusannya. Jadi lapangan kerja sangat sulit di dapat. Maka koneksi sering punya peran istimewa.  KKN mulai merebak dimana-mana. Inilah tanda-tanda lulusan PTN tidak lagi diperhitungkan. Lulus alumni PTN atau PTS tidak jadi ukuran lagi, karena yang menentukan itu adanya seleksi tertulis dan wawancara.

Tapi tidak senuanya begitu. Sebab ada keistimewaan bagi orang yang berkualitas istimewa. Seperti halnya para artis yang dilamar partai politik untuk jadi kadernya. Untuk meningkatkan daya saing semua instansi berlomba menghadirkan tokoh ternama sebagai maskot.

Para hacker yang bertanggung jawab banyak yang dicari perusahaan. Tapi bukan orang yang nakal dan tidak bertanggung jawab.

Orang yang berirmu pengetahuan  kekinian harus punya media publikasi ilmiah. Dari karya yang terpublikasi inilah akan lahir kejutan-kejutan. VOB dari Garut, walau hanya lulusan SMK du pesantren.  Telah tembus bermain musik metal di Glastonurry Inggris. Sehingga jadi orang yang istimewa.

Orang yang terpublikasi media saat ini diantaranya: Guru Gembul, Ilham Habibie, Heriss Skuyy, Fiki Naki, Ridwan Kamil, Anis Baswedan, Rano Karnoe, dst. Semuanya karena karya yang terendus oleh media. Itulah pentingnya karya dan pentingnya media.

D.Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) Dibanjiri Lulusan UNJ.

Pelawak Cagur seperti Denu dan Ramji itu calon guru dari lulusan UNJ yang dahulu namanya adalah IKIP Rawamangun, Jakarta.

Jika lulusan IKIP Bandung saat itu, lulusannta langsung ditempatkan di sekolah seluruh Jawa Barat. Dimana saat itu dari provinsi Banten saat ini hingga Cirebon merupakan sebaran lokasi penempatannya. Saat itu lulusan dari IKIP Bandung ada jaminan menempati likasi sekolah di sekitar itu.

Sedangkan Lulusan IKIP Jakarta saat itu di untungkan oleh lokasinya yang berada di ibukota negara. Kebijakan pemerintah pusat seperti lahirnya TV yang menangani dunia pendidikan (TPI). Maka wajar jika hingga saat ini, banyak lulusan UNJ yang jadi agen penerimaan karyawan di statsiun TV.

Sejak saat itu perguruan tinggi di Rawamangun itu jadi idola masyarakat Indonesia khususnya warga Jabodetabek, karena lapangan kerja dari lulusannta  yang sangat beragam, sesuai perkembangan ilmu kekinian.

Para fotografer, programer acara TV, dekorasi panggung, di dominasi oleh lulusan dari perguruan tinggi yang dianggap mumpuni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun