Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Larangan Wanita Bekerja & Larangan Memakai CD

1 September 2024   08:55 Diperbarui: 2 September 2024   00:42 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Jika semua wanita Indonesia bisa memanfaatkan pria bule seperti bu mantan Mentri Pudjiastuti, yang berani berkata "Tenggelamkan". Hingga kapal laut asing yang ilegal berguguran. Jika semua wanita indonesia buas dan penuh strategi seperti bu Menteri era Jokowi itu, bagaimana dengan nasib bangsa ini ke depannya? Tapi sangat miris jika banyak wanita bekerja seperti wanita yang bekerja di tour guide di atas.

 Guide Turis Tour dalam kisah di atas, sebenarnya prospeknya  sangat cerah. Namun perlu penanganan khusus yang lebih ramah terhadap wanita yang ada di sekitarnya.

D.Kesimpulan

Wanita tidak boleh bekerja itu,  yang bisa merendahkan martabatnya sebagai wanita yang tidak bisa menjaga kesucian rahimnya. Wanta itu boleh bekerja sesuai kodratnya yang menghargai martabat dan menghormati kelebihan dari kaum Pria.

Larangan menggunakan CD itu, untuk semua orang yang tidak bisa menjaga kesuciannya.
Semua orang wajib menjaga kesucian pakaian yang kita kenakan, dan wajib mengganti CD secara rutin sesuai aturan kebersihan dan kesehatan (DN).

NB.

Kisahnya khusus 18 tahun ke atas ada di https://www.facebook.com/share/v/zy7nNnaiHEjGD5r9/?mibextid=xfxF2i

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun