Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Larangan Wanita Bekerja & Larangan Memakai CD

1 September 2024   08:55 Diperbarui: 1 September 2024   10:01 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar desain milik pribadi


Mengapa wanita dilarang bekerja ? Mengapa pria /wanita dilarang memakai CD? Pertanyaan inilah yang akan kita bahas dalam tulisan ini, untuk melengkapi paparan di konten youtube yang admin susun. Tampak ceritera ini seperti melawan jaman, kocak, dan semakin jauh ketinggalan jaman. Padahal larangan itu hanya filosofi. Sesungguhnya punya nilai untuk pelestarian Umat Manusia.

 

Gambar Koleksi & Desain Milik Pribadi
Gambar Koleksi & Desain Milik Pribadi
Kini sejumlah negara maju seperti Jepang, dan Korea sudah memiliki gejala rakyatnya akan segera musnah. Hal ini berdasarkan data statitik yang beredar di berbagai media, menunjukan hal seperti itu.Tentu saja jika tidak diantisipasi segera. Salah satunya berhubungan dengan merebaknya "Wanita yang tergila-gila dunia kerja" dan karena "Isi CD yang tidak terawat" Suber penyakit ada di dalam CD yang tidak terawat (dalam arti luas) apalagi jarang ganti CD bukan?

Makna wanita dilarang bekerja, dan makna dilarang menggunakan CD akan dibahas secara lebih rinci di bawah ini.

A.Wanita Dilarang Bekerja Mengapa?

Dampak dari wanita sibuk bekerja , karena terlela dan asyik menikmati dunia kerja  akhirnya  tidak mau menikah? Kok bisa?

Al-Kisah, di Indonesia ada wanita baik-baik dari desa terpencil, setelah lulus kuliah di kota, karena kepandaiannya dalam berbahasa Inggris sesuai ijazahnya, maka dia jadi guide turis Asing yang datang dari Eropa. Saat memandu turis asing terapung di kapal laut, suasana cukup romantis. Mesin kapal laut itu sengaja dimatikan dan Jin penguasa laut merasuk lewat imaginasi wanita desa itu, hingga lupa pada tujuan hidupnya.

Pada mulanya, para turis mengadakan pesta minuman beralkohol, sesusi dengan budaya Eropa pada umumnya, sang guide tidak ikut pesta tapi menyendiri di kamarnya. Seusai pesta, pemandangan alam laut menghipnotis  Guide untuk keluar dari kamarnya. Diluar dugaan menemukan turis Bule terduduk lesu di tempat duduk. "Ayou Oke?" Tanya wanita desa itu, tampaknya sang Bule itu setengah sadar karena minuman. Ketika wanita guide itu menghampirinya mereka berdialog penuh santun, dan bicara dari hati ke hati di saat bau alkohol masih tercium dari napasnya. Sang Iblis penguasa lautan tampaknya mulai menggoda sang wanita lewat pria bule itu, dan itulah awal kehancuran sang wanita desa itu.

Menurut pengakuan wanita desa itu, 3 tahun lebih jadi guide turis bule, lebih dari 100 pria sudah menidurinya.  Wanita desa yang cantik itu, sejak menemukan pria bule yang membobol pertahanan imannya menjadi kecanduan dan selalu ketagihan. Setelah berhenti dari  guide turis, hidupnya tinggal di Jakarta, hanya ngontrak di Apartemen. Uangnya selama jadi guide itu, habis dipakai untuk jalan-jalan dan memenuhi gaya hidup.Sehingga  wanita itu sampai tulisan inj dibuat, belum memiliki rumah dan status masih gadis. Sejak keluar dari pekerjaannya, kini wanita desa itu melanjutkan hidup sebagai foto model, dan membuka kuliner di suatu tempat. Sejak saat itu,  sulit bertemu dengan Bule. Racun perusak moral telah mdnggerogoti moralnya, terbukti pria lokal tidak bisa memenuhi seleranya. Kini sulit mencari jodoh yang ideal untuk dirinya.Srmakin jauh dari kehidupan yang realistis.

Kisah ini, menjawab pertanyaan bolehkah wanita bekerja? Jawabnya boleh saja asal mendapat restu dari suami. Menurut
Buya Yahya, seorang istri dapat bekerja selama ia tetap menjalankan kewajibannya. Pekerjaan yang diperkenankan itu, jika belum punya suami, hendaklah  yang menjaga martabat wanita.

Jika sudah betkeluarga harus mendapatkan izin dari suami. Ingat seorang istri baru bisa pergi keluar rumah atau bekerja apabila diperbolehkan oleh kepala keluarga. Artinya tidak boleh melupakan peran istri dalam rumah tangga.

Perlu diingat, bekerja tentu akan memakan waktu yang banyak sampai takterhingga. Meski begitu, istri tidak boleh lupa untuk memenuhi kebutuhan suami dalam rumah tangga. Karena alasan itulah, banyak wanita di negara maju jadi malas memiliki suami.  Apalagi ketika kebutuhan batin telah terpenuhi. Ironisnya terpenuhi  lewat pergaulan bebas yang  kadang dihormati oleh budaya sekuler.

 Malas menikah bagi kaum wanita itu, karena terlena oleh pekerjaan yang dianggap bisa memenuhi segalanya. Kaum lelaki juga sama malasnya untuk berkeluarga karena kaum sekuler ada peluang beli sate di pinggir jalan dan boneka mainan juga ada di kamarnya. Budaya bermain dengan boneka dan menjunjung tinggi legalnya LGBT salah satu penyebab jumlah penduduk di negara maju itu, terus berkurang. Jepang dan Korea, kini jadi sorotan dunia berbagai media.

Bekerja bagi kaum pria dan wanita dalam berbagai budaya, itu sebuah kemuliaan. Manusia yang bekerja  penuh kepastian tentu lebih terhormat, dari mereka yang malas. Dalam Islam bekerja bagi kaum wanita itu harus di tempat yang terhormat, yang memuliakan derajatnya. Wanita dapat memilih profesi sesuai dengan syariat Islam dan tidak membuka aurat untuk menghindari zina. Jika hal ini dilanggar, akan terjerumus pada malasnya hidup membangun hidup normal. Yaitu hidup rukun dalam  keluarga yang berketurunan.

Ingat wanita hemdaknya menghargai kaum lelaki sejak dini. Yaitu mengakui kelebihannya. Agar bisa jadi payung pelindung hidupnya.
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi Perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya." (Q.S. an-Nisa ayat 34)

Lelaki bisa bekerja kasar dengan otot dan otaknya, karena tidak terkekang untuk menjaga kesucian rahim. Beda dengan Wanita bisa bekerja lembut yang bisa menjaga kesucian rahimnya. Kisah guide di atas, kesucian rahimnya sulit di jaga, walau tidak melahirkan anak.  

Berdasarkan dalil di atas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya, tugas mencari nafkah dalam Islam adalah milik suami, bukan istri. Beban suami yang utama adalah tanggung jawabnya sebagai keluarga.

Sedangkan bagi wanita yang belum menikah,  menjadi tanggung jawab wali, yaitu ayah atau saudara laki-laki, untuk memberikan infaq sebagai kebutuhan sehari-hari. Jika anak wanita bekerja, hendaknya kaum bapak harus bertanggung jawab menjaganya. Kaum bapak harus bisa menghindari terjadinya kisah guide yang terlahir dari wanita desa yang lugu itu.Menurut ulama Buya Yahya, hukum wanita bekerja juga tertera dalam dalil Al-Qur'an berikut:

"Dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin." (Q.S. at-Taubah ayat 105)

Penjajah Belanda berhasil mengangkat kisah
Kartini hingga masuk di buku sejarah pahlawan Indonesia. Kartini yang aktif memperjuangkan emansipasi perempuan, yaitu pembebasan perempuan dari peran-peran tradisional yang terbatas. Dia menentang pernikahan paksa dan menekankan hak perempuan untuk memilih pasangan hidup mereka sendiri. Padahal aturan yang ditentang kartini ini untuk menjaga kesucian rahim wanita saat itu. Kini perjuangan Kartini yang mulia itu telah disalah artikan.Sehingga di Indonesia, kaum pria sulit mencari kerja.  Seperti bekerja  di pabrik yang ada, didominasi pekerja wanita, sedang kaum prianya menganggur. Banyak wanita kerja keras di pabrik. Bsnyak wanita hampir tidak ada waktu mengurus rumah tangganya. Apakah ada yang salah dengan dunia pendidikan kita?

B. Dilarang Memakai CD (Celana Dalam)

Pada umumnya para santri di pesantren berbentuk kobong (Asrama tradisional) di Indonesia. Melarang santrinya memakai CD jika sudah memakai sarung. Dengan ketentuan, jika memiliki CD yang terbatas. Tapi jika memiliki CD yang cukup untuk bisa ganti 5 kali dalam setiap hari. Sesuai waktu salat 5 kali dalam sehari, yaitu ganti CD setiap kali mau salat, setiap hari. Tentu saja memakai CD itu tidak dilarang.

Pelarangan penggunaan CD untuk para santri itu, sering dipelintir dengan berita miring. Padahal larangan itu hanya untuk orang yang malas ganti pakaian CD yang sudah kena najis saja. Padahal tetesan dan cipratan air seni saat berada di kamar kecil ith najis. Apalagi di mesjid modern saat ini, WC pria untuk tempat pipis rata-rata berdiri. Apakah ada jaminan tidak meneted percikannya? Belum lagi masalah gas buangan yang keluar sewaktu-waktu itu. CD bagian belakang sering berubah warna, gas amoniak sering tinggal dan membekas di CD itu. Cipratan air seni dan berubahnya warna CD pada bagian tertentu itu,  yang pasti najis dan tidak suci untuk salat. Apakah masih berani mentertawakan larangan memakai CD?

Memakai CD itu, tidak dilarang bagi yang bisa menjaga kesucian. Apakah para pembaca sering ganti CD setiap waktu salat? Apakah ada jaminan bebas dari cipratan air seni? Jika itu ada jaminan dari bisikan   kalbu, tandanya kita berada di posisi yang layak mengkritisi pelarangan pakai CD. Jika pembaca naskah ini ragu dengan kesucian CD yang kita kenakan setiap waktu. Apalagi saat mencucinya diserahkan ke orang lain. Jika bersatu dengan CD milik orang lain. Padahal air di mesin cuci itu terbatas bukan. Apakah pakaian kita itu bebas dari najis?

C. Fungsi Pendidikan Berdasarkan Undang-Undang

Makna larangan wanita bekerja dan larangan memakai CD berhubungan dengan Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional. Seperti terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi:

"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

Pengejawantahan pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003, gambaran realisasinya seperti yang sudah dipaparkan di atas. Wanita desa yang jadi guide di kapal pesiar itu, seharusnya ada pembagian tugas. Harusnya ada manajemen yang mengatur komposisi pekerja. Sehingga kaum wanita yang bekerja jadi guide itu bisa dilindungi oleh manajemen yang dibentuk sebelumnya. Pemerintahan di Indonesia yang kelak dipimpin Prabowo dan Gibran Sejak dilantik bulan Oktober 2024 harus sudah merancang perlindungan wanita pekerja. Termasuk melindungi  wanita desa yang bekerja sebagai guide di turis tour.

Pemerintahan yang akan dilantik 2024 di IKN, Harus memilih mentri pendidikan yang bisa mengejewantahkan pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 dan mengatur strategi sesuai arti pendidikan, menurut Ki Hajar Dewantara yaitu
 "...daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakat"

Alam dan masyarakat di Indonesia, kini sudah tenggelam dalam lumpur persaingan global. Wanita desa yang lugu saja, langsung bekerja jadi guide tour yang tanpa perlindungan negara. Walau mengaku "suka sama suka" pada mulanya itu, karena kondisi yang ada dalam manajemen yang tidak memihak kepada marwah kemuliaan wanita.

Dalam kisah di atas, Akhirnya, wanita desa yang lugu dan cantik itu, telah dirusak oleh lebih dari 100 lekaki turis bule. Tapi perlu di ingat, itu hanya satu kasus saja. Masih banyak kisah heroik seperti ketokohan ibu Susi Pujiastuti mantan menteri kelautan era Pk Jokowi. Bu Susi yang mengaku dinikahi lelaki bule yang miskin. Konon hanya membawa celana kolor. Akhirnya mampu memiliki sekian pesawat antar pulau. PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air)

"Susi Air" jadi fenomenal walau berawal dari pesawat kriditan. Pola tempaan hidup susah yang bisa ditundukan dengan strategi yang jitu dan kerja keras yang gigih. Cicilan pesawat "Susi" lunas satu persatu, dengan strategi bebannya diberikan ke asuransi. Jika ada kecelakaan atau korban pembajakan seperti  pesawat Susi Air yang di bakar di Papua.

Jika ada kecelakaan PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) justru akan mendapatkan ganti dengan pesawat yang baru.  Membuat Pudjiastuti hidupnya tenang dan terus berselancar. Tidak mudah puas, tapi terus menambah armada pesawatnya, tiada henti. Caranya lewat cicilan berikutnya. Terus berjaya karena Indonesia itu negara kepulauan yang butuh pesawat seperti itu.

  Jika semua wanita Indonesia bisa memanfaatkan pria bule seperti bu mantan Mentri Pudjiastuti, yang berani berkata "Tenggelamkan". Hingga kapal laut asing yang ilegal berguguran. Jika semua wanita indonesia buas dan penuh strategi seperti bu Menteri era Jokowi itu, bagaimana dengan nasib bangsa ini ke depannya? Tapi sangat miris jika banyak wanita bekerja seperti wanita yang bekerja di tour guide di atas.

 Guide Turis Tour dalam kisah di atas, sebenarnya prospeknya  sangat cerah. Namun perlu penanganan khusus yang lebih ramah terhadap wanita yang ada di sekitarnya.

D.Kesimpulan

Wanita tidak boleh bekerja itu,  yang bisa merendahkan martabatnya sebagai wanita yang tidak bisa menjaga kesucian rahimnya. Wanta itu boleh bekerja sesuai kodratnya yang menghargai martabat dan menghormati kelebihan dari kaum Pria.

Larangan menggunakan CD itu, untuk semua orang yang tidak bisa menjaga kesuciannya.
Semua orang wajib menjaga kesucian pakaian yang kita kenakan, dan wajib mengganti CD secara rutin sesuai aturan kebersihan dan kesehatan (DN).

NB.

Kisahnya khusus 18 tahun ke atas ada di https://www.facebook.com/share/v/zy7nNnaiHEjGD5r9/?mibextid=xfxF2i

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun