Mohon tunggu...
Siana Nende
Siana Nende Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula

Seseorang yang suka menulis di waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salam Tempel Sebentar Lagi, Anak-anak Menjemput Rezeki

6 Mei 2021   18:54 Diperbarui: 6 Mei 2021   19:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan soal amplop dan jumlah nominal saja yang penting dipersiapkan. Tetapi, uang yang akan digunakan pun harus baru, licin dan bagus. Entah siapa yang menciptakan tradisi seperti ini, emang harus ya pakai uang baru! 

Mungkin karena trend-nya memakai uang baru, makanya semua latah ikutan. Maklum biar dibilang kekinian gitu! Tetapi apapun tujuan mereka harus tetap dihargai. Butuh proses yang lumayan panjang untuk melaksanakan tradisi salam tempel tersebut. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, mencari uang itu susah. 

Salam Tempel Ajang Adu Pamer

Makna tradisi salam tempel saat ini, telah terkikis zaman. Jika awalnya hanya sebagai pemanis, untuk membuat anak-anak bahagia dan semangat bersilahturahmi dari pintu ke pintu. Saat ini salam tempel lebih dijadikan sebagai ajang adu pamer bagi mereka yang berduit. Semakin banyak jumlah nominal yang dibagikan, semakin menunjukkan status sosial mereka dimata masyarakat, dimata Tuhan juga gak ya! 

Lalu bagaimana dengan kaum biasa seperti kami, mampu menjalankan tradisi seperti itu saja sudah bagus, apalagi di masa pandemi sekarang. Memaknai hari kemenangan dengan bersyukur, dapat berbagi dengan sesama meski dengan nominal yang biasa. Mengutip pujian yang biasa di senandungkan oleh alm Gus Dur sebelum adzan tiba "sabar nrimo, senajan pas-pas an."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun