Kobaran api di dalam mata Bulan muncul kembali. Suasana terasa gerah bagi bu Sira. Kobaran di mata Bulan terus membesar seiring lantunan lagu yang bu Sira putar.
 " Sudah berapa kali kamu mendengarkan lagu ini? Saya sudah mengajar banyak siswa. Dan kamu istimewa. "
  " Apa istimewanya , Bu?"
 " Kamu menyimpan kesedihan, tapi kamu tetap bernyanyi."
Bulan agak canggung melihat bu Sira tia-tiba berdiri dari kursinya lantas meningkatkan volume speaker di bawah mejanya. Ruangan itu hampir terpenuhi oleh bunyi nyanyian.
"Sebenarnya, aku tidak suka lagu ini dan aku tidak suka menyanyikan lagu di kelas tadi."
" Kamu yakin Bulan? Semua ada penyebabnya."
 Bu Sira menangkap emosi yang mulai tak tertahankan dari Bulan.
" Aku bingung, aku benci ibuku," air mata bulan jatuh.
***
Suasana ruangan kini membuat bu Sira merinding. Lagu masih terputar.  Bulan  menahan sedu -sedannya. Ia ingin bicara tapi terhalang oleh nafasnya sendiri.