Dalam kurikullum, untuk tingkat dasar,siswa akan belajar berbicara dengan santun dalam volum dan intonasi yang tepat sesuai konteks, tentang beragam topik yang dikenali oleh siswa.
5. Keterampilan Mempresentasikan, menyajikan informasi, dan gagasan secara efektif dan kreatif
Keterampilan berbahasa selanjutnya yaitu mempresentasikan. Keterampilan jenis ini tergolong keterampilan berbahasa produktif yang berkaitan dengan keterampilan berbicara. Keterampilan ini merupakan bentuk kemampuan berbahasa "abad 21" atau keterampilan berbahasa baru, seperti memirsa.
Sebagaimana yang sudah dijelasakan dalam Kurikulum Merdeka bahwa mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab.Â
Selain itu, siswa juga belajar untuk mengajukan,menanggapi pertanyaan/pernyataan serta menyampaikan perasaan secara lisan sesuai konteks dengan komunikatif dan santun, melalui beragam media (visual, digital, audio, dan audiovisual).
Konsep mengenai teks multimodal menjadi dasar dari keterampilan mempresentasikan. Kemampuan siswa dalam menyajikan informasi secara langsung dengan bantuan teknologi audio-visual-digital sepertinya akan menjadi nafas keterampilan mempresentasikan.Â
Kendati demikian, menurut saya keterampilan mempresentasikan tetap berpusat pada kemampuan berbicara siswa, khususnya dalam hal pragmatik dan daya kreativitas alamiahnya. Seperti mimik, gerak tubuh, cara mendemonstrasikan, dan intonasi bicara.
Sebagaimana yang telah dikonsepkan dalam kurikulum tentang capaian siswa (kelas Xi-XII) tingkat menengah misalnya, siswa diharapkan mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, kreatif, dan kritis.
Tingkat pencapaian terkait lima keterampilan berbahasa tersebut tentu akan berbeda-beda, menyesuaikan tahap mental siswa. Unsur kebahasaan, kesulitan bacaan, dan pengalaman kebahasaan siswa SD akan berbeda dengan tingkat SMP dan SMA. Sebagaimana dalam capaian pembelajaran di kurikulum merdeka yang membagi pencapaian pembelajaran menjadi enam tahap mental atau fase (A-F.)
Para guru atau pun siswa dapat membacanya secara utuh dalam Salinan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/Kr/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Marendra Agung J.W. Desember 2022.