Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Membedah 5 Keterampilan Berbahasa yang Harus Dicapai Siswa

2 Januari 2023   23:17 Diperbarui: 4 Januari 2023   13:12 3881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Foto Siswa| Sumber: Pixabay.com)

Uraian definisi keterampilan "menyimak" tersebut kerap disandingkan dengan aktivitas "mendengarkan" bukan "mendengar". Mendengarkan memberi kesan aktif dan kesengajaan. Jika "mendengar" cenderung bersifat sambilan atau ketidaksengajaan. 

Sebagaimana istilah yang digunakan dalam kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi (KBK), yang mengistilahkan keterampilan berbahasa tersebut dengan isitlah mendengarkan.

2. Keterampilan Membaca, menyerap informasi, dan gagasan tekstual

Keterampilan berbahasa selanjutnya yaitu membaca. Seperti halnya menyimak, keterampilan membaca ini termasuk bersifat reseptif. Individu dalam proses ini menyerap informasi namun bukan dari bentuk lisan melainkan dari tulisan. 

Dalam hal ini, siswa belajar untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks bacaan sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan dirinya.

Keterampilan membaca tentu beragam sesuai tingkat dan fase mental siswa. Kendati demikian secara umum membaca dapat dikategorikan menjadi dua menurut penjelasan Tarigan. Yaitu keterampilan membaca mekanis dan keterampilan membaca pemahaman. 

Sederhananya, keterampilan membaca bersifat mekanis merupakan proses pengenalan terhadap unsur-unsur kebahasaan seperti bunyi huruf, bentuk huruf, unsur kalimat serta tata bahasa, dan lain sebagainya. Sedangkan tingkat pemahaman merupakan proses menemukan makna, wacana, dan konteks pada tulisan.

Sebagai contoh, siswa tingkat dasar (kelas 1&2) akan belajar membaca untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan lingkungannya. 

Mereka diharapkan mampu membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Sedangkan untuk tingkat menengah atas (kelas 11&12), siswa diharapkan memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja.

3. Keterampilan Memirsa, memaknai, dan merefleksi informasi visual

Keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif kini berkembang menjadi 3 jenis. Bukan hanya menyimak dan membaca. Kini sejak teknologi makin berkembang pesar dan mempengaruhi paradigma pendidikan abad 21, maka muncul keterampilan berbahasa reseptif yang baru yaitu memirsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun