Keterampilan memirsa telah diaspirasikan dalam buku ajar Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Edisi Revisi (2016/2017) sebagai pengembangan kompetensi, yang kemudian dalam Kurikulum Merdeka ditegaskan kembali menjadi capaian pembelajaran siswa.Â
Media informasi, komunikasi, dan hiburan yang bermetamorfosis dengan segala produknya seperti berita televisi, sinema, iklan, karya animasi, media sosial dan lain sebagainya telah membangun pengalaman berbahasa yang kompleks di tengah masyarakat.
Hal tersebut yang melatarbelakangi pentingnya keterampilan memirsa bagi siswa. Teks atau bacaan, kini tidak hanya berada dalam buku melainkan dalam bentuk digital sebagaimana yang telah dijelaskan oleh kurikulum mengenai kemampuan berbahasa dengan istilah teks multimodal.Â
Konsep keterampilan memirsa sepertinya hendak mendorong siswa sebagai individu yang sebelumnya pasif sebagai pemirsa tayangan-tayangan, kemudian menjadi aktif sebagai yang memirsa.
Tak ubahnya keterampilan membaca, keterampilan memirsa juga berkaitan dengan aktivitas reseptif yaitu memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi informasi. Hanya saja, objek atau sumber informasi bukan hanya sajian cetak namun juga visual dan/atau audiovisual.Â
Teks berita yang berupa infografis dan animasi misalnya, dapat menjadi bahan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memirsa.
4. Keterampilan Berbicara, menyampaikan informasi, dan gagasan secara lisan
Keterampilan berbahasa selanjutnya yaitu berbicara. Berbeda dengan tiga keterampilan berbahasa yang telah dijelaskan tadi, keterampilan berbicara tergolong bersifat produktif.Â
Dalam konsep kurikulum terkini, pembelajaran yang menempa keterampilan berbicara akan membawa siswa pada kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan dengan santun.
Pengertian keterampilan berbicara menurut Tarigan berkaitan dengan kemampuan mengucapkan bunyi dan artikulasi kata-kata dalam mengekspresikan, mengatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Menurutnya, berdasarkan tujuan dan fungsi komunikasinya, keterampilan berbicara pun beragam.Â
Ada berbicara yang bersifat memberitahu (informative speaking), ada berbicara dalam situasi membujuk (persuasif speaking), (c) berbicara yang bersifat merundingkan, diskusi kelompok dan berdebat.Â