Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Mengupas 10 Alasan Bahasa Indonesia Layak Menjadi Bahasa Kedua di ASEAN

29 April 2022   03:42 Diperbarui: 29 April 2022   09:51 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho berisi ajakan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia terpasang di tepi Jalan Poros Palopo-Makassar, Parepare, Sulawesi Selatan, Kamis (28/12/2017).  Foto: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO 

Pernyataan tersebut berdasarkan penelitian yang ketat dan serius. Hasil riset mengenai penggunaan bahasa Indonesia tersebut secara titdak langsung membantah klaim dari pihak lain, bahwa bahwa bahasa melayu telah mencapai 300 juta penutur. Menurut E, Aminudin, dua pertiga dari angka tersebut sebenarnya adalah penutur Bahasa Indonesia.

6. Bahasa Indonesia telah dipelajari di 47 negara.

Persebaran pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kini telah menjangkau 47 negara dengan lebih dari 142.000 pemelajar aktif yang difasilitasi 428 lembaga pemerintah ataupun mandiri. Jumlah ini belum termasuk alumni pembelajar BIPA dan penerima beasiswa RI, baik melalui Kemendikbudristek, Kemenlu, maupun lembaga lainnya.

Sampai saat ini   nama-nama negara yang menjadi bagian dari program BIPA sebagai daerah sasaran antara lain sebagai berikut: Filipina, Vietnam, Timor Leste, Malaysia, Kamboja, Singapura, Thailand, Laos, Myanmar Perancis, Amerika Serikat, Norwegia, Inggris, Finlandia, Austria, Bulgaria, German, Rusia, Suniname, Denmark, Polandia, Portugal, Turki, Italia, Swiss, Yunani, Hongaria.Australia, India, Mesir, Uzbekistan, Jepang, Tunisia, Papua Nugini, Afrika Selatan, China, Kazakhstan, Uni Emirat Arab, Qatar, Fiji, Pakistan, Bahrain, Korea selatan.

7. Terdapat 428 lembaga penyelenggara program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA).

Poin ketujuh juga menunjukan keseriusan Indonesia dalam konteks membumikan Bahasa Indonesia ke dunia internasional. Sekedar informasi bagi yang belum tahu, bahwa BIPA merupakan salah satu program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ( Badan Bahasa, Kemdikbud) untuk menjalankan pengajaran dan pengenalan bahasa Indonesia di negara lain. Program ini telah tercetus kurang lebih  sejak delapan tahun lalu.

Setiap tahun pemerintah rutin mengirim pengajar BIPA ke sejumlah negara sasaran. Pada tahun 2019 misalnya, pemerintah telah mengirim 35 tenaga pengajar BIPA angkatan ke 8. Para pengajar BIPA bukan serta merta dikirim melainkan melalui tahap seleksi dan pelatihan. Pengajar yang terpilih di tahun 2019 tersebut diberikan pembekalan selama 10 hari.  

8. Pembelajar BIPA berjumlah 142.484 orang yang tersebar di kawasan Amerika, Asia Tenggara, dan Aspasaf ( Asia Pasifik)

Alasan kedelapan menunjukan bahwa jumlah pengguna bahasa Indonesia di mancanegara tidak sedikit. Jumlahnya pun akan terus bertambah dan tak terduga besarnya. Hal ini ditandai dengan jumlah peserta atau pembelajar BIPA di mancanegara yang secara resemi tercatat.

Menurut data dari KBRI Paris dalam  siaran pers LPM NTT Kemdikbud 2021, jumlah  orang asing yang belajar Bahasa Indonesia di Perancis yang disebut sebagai Pembelajar BIPA telah mencapai sekitar 250 orang.

Tempat belajar BIPA ini berada di kampus-kampus setempat. KBRI Paris secara resmi menyelenggarakan pembelajaran BIPA di 3 kampus Perancis yakni  INALCO Paris, Universit Le Havre, dan Universit La Rochelle.  Artinya, jumlah penutur Bahasa Indonesia di Perancis yang tercatat hanya dari 3 kampus tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun