Bukan hanya mengintegrasi banyak nilai karakter, tapi Model pembelajaran alternatif seperti  ini  juga  dapat menguak  banyak keterampilan dari siswa. Kita dapat memupuk bakat-bakat diantaranya siswa yang ingin menjadi periset, penulis skenario, sutradara, kameramen, editor video, tata rias, aktor, dan lain-lain. Kita juga dapat menemukan bahwa melalui pembuatan satu  karya ( produk) dapat mendorong siswa melakukan banyak kompetensi. Bahkan hingga menggapai wilayah mata pelajaran lainnya, dalam konteks ini yakni IPS dan Seni Budaya.Â
Misi selanjutnya adalah bagaimana membuat integrasi mata pelajaran  yang dianggap berbeda kutub?  Sebagaimana matpel-matpel IPA dan IPS? dapatkah semua mata pelajaran berkolaborasi dalam satu produk / karya ? Apabila pembaca sekalian punya ide, gagasan, dan pengalaman, boleh saja tinggalkan komentar di bawah ini.
Â
Marendra Agung J.W
Sumber pendukung:Â https://www.kompasiana.com/dramarento/5f4b4581d541df32dc040332/membebaskan-siswa-dari-disintegrasi-mata-pelajaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H