Bagaimana mungkin membangun kebiasaan gotong royong siswa melalui seberkas fail dalam google classroom? Bagaimana caranya guru memupuk integritas siswa , tanpa mendorong dan menemani siswa secara langsung dari hari ke hari? Â
Pertanyaan-pertanyaan tersebut menumbuhkan potensi kesimpulan bahwa keefektifan pembelajaran virtual  bagi pembangunan karakter siswa masih "tumpul". Tentu perlu riset lebih jauh untuk melihat potensi kesimpulan ini objektif atau tidak.
Tulisan ini hanya sebatas "godaan", untuk kita melihat kembali apakah pembelajaran virtual telah berdialog dengan wacana-wacana pendidikan serta kenyataan keluarga yang telah berlangsung di masyarakat. Sehingga, orientasi pendidikan karakter bangsa tidak benar-benar terkikis.
Marendra Agung  J.W. Bekasi 20/7/2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H