Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bang Mamat Gagal Ningkat

13 Juni 2016   12:34 Diperbarui: 13 Juni 2016   12:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam makin larut, gelap tanpa lampu, membuat teras pos itu seperti tempat perserikatan kunang-kunang. Bintik cahaya merah dari bara rokok para pemuda menjadi kesatuan artistik. Tiba-tiba dari kejauhan terpancar cahaya lain, berwarna kuning, bergerak mendekat. 

“ Loh loh...lihat ! Bang Mamat ke sini...” 

“ Waduh...mampus kita! Ayo pulang, pasti bang mamat kumat nih!” 

Si Mamat datang menghampiri mereka. Mamat memang senang bergaul dengan pemuda kampung, iya anggap mereka seperti anaknya sendiri. Di hari-hari normal , si Mamat juga masih aktif begadang bersama pemuda kampung, menghabiskan malam dengan kartu remi. Beberapa pemuda kampung panik melihat kedatangan Mamat. Sebagian lagi mencoba menenangkan.

 “ Yampun, mana lumpur rumahnya tadi masih numpuk, pasti kacau banget bang Mamat nih..” 

“ Gue pulang duluan deh..”

 “ Heh ngapain.... kata ibu-ibu, bang Mamat udah waras, udah kuat ngadepin banjir “ 

“ Bener nih?” 

Belum selesai mereka bersiap-siap hengkang dari pos, si Mamat sudah menyambit senternya kepada rumunan,  kemudian gelas kopi para pemuda ditendangnya sampai terpental jauh. 

“ Heh...mau pada kemana kalian?! “

" Siapa yang ngambil guci di atas pot rumah saya?!? “ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun