Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bang Mamat Gagal Ningkat

13 Juni 2016   12:34 Diperbarui: 13 Juni 2016   12:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “  Wahh, tenang aja sayang, percaya deh, abang lagi dapet rejeki yang tak terduga dari alloh!” 

“  Au ah! sana ambil air! awas jangan bikin ulah yang enggak-enggak lagi! “ 

" hahahha oke sayang...” 

***

Malam menjelang, listrik masih padam. Banjir sudah surut, terlihatlah Kampung Pegepe carut marut, bagai kapal pecah. Kursi tersangkut di pepohonan, juga kaleng kerupuk nyangsang di batang pohon jambo. Belum lagi di pinggiran jalanan utama banyak hanyutan kasur, perabotan rumah, juga lumpur-lumpur tercecer menjajah jalanan. Sementara itu di gang Q pemuda - pemuda sedang berceloteh ria di pos kamling. 

" .... bu sabirin masuk koran yak? " 

" ...gila! melahirkan di atap rumah..." 

" pasti itu mukjizat Tuhan..." 

" anaknya namanya siapa yak kira kira? " 

" Hmm... Banyu Putro, kalo batak Ucok si air-air! “ 

“  Hahaha ....” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun