KAMPUNG KB
Presiden Jokowi melihat peluang sejahtera harus diperbesar.
Penguatan fungsi keluarga dan Keluarga berkualitas merupakan persyaratan mutlak kemajuan Bangsa.
Memulai itu beliau menggagasi pembentukan KAMPUNG KB yang menjadi lokus intervensi terintegrasi lintas sektor dengan kriteria Kepesertaan KB terendah dan Angka kemiskinan tertinggi.
Menandai gerakan “kembali ber KB”, Presiden melakukan pencanangan pertama Kampung KB pada 14 Januari 2016 di Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut, bapak Presiden mengingatkan Keluarga Indonesia untuk mencapai kesejahteraan melalui norma “Dua Anak Cukup”.
Saat ini sudah terbentuk 7.744 kampung KB diseluruh Indonesia (Info Ditbinlap BKKBN, 2020).
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, SDKI 2017 menunjukkan penurunan TFR, yang semula lebih 15 tahun stagnan pada angka 2,6 menurun menjadi 2,4. Kecil namun berarti sebagai HARAPAN menuju Penduduk TUMBUH SEIMBANG (Terkendali).
COVID-19 (DAPAT) MENGUBURKAN HARAPAN
Karakter infektif virus Covid-19 yang “silent attack”, menimbulkan rasa khawatir yang tinggi untuk tertular, menyebabkan masyarakat #Dirumahsaja.
Sekalipun kepesertaan berKB meningkat terus dan mencapai 64% (SDKI 2017).
Namun dampak Covid-19 menyebabkan PUTUS PAKAI KB yang tinggi hingga 34 %.
Disamping masih banyak yang belum terlayani (unmeet need) sekitar 11 % dari total PUS (Pasangan usia subur).