Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antisipasi Dampak Covid19; Baby Boom Mengancam Kita

29 Mei 2020   11:22 Diperbarui: 29 Mei 2020   11:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara SUMBERDAYA alam semakin berkurang, mengering dan hilang.

Kebutuhan utama seperti Air bersih semakin langka, Minyak semakin kecil depositnya, lahan pertanian semakin sempit karena kebutuhan perumahan dan infrastruktur, lapangan kerja diperkirakan juga semakin sempit karena dunia masuk era industri 4.0 dan 5.0 yang mengandalkan tehnologi dan network serta efisiensi.

INDONESIA saat mengawali Pembangunan Nasional melalui Trilogi Pembangunan  ditahun 1969 meyakini bahwa pengendalian penduduk sangat berkontribusi terhadap peluang Pembangunan Nasional.

Tahun 1970 didirikanlah Badan Koordinasi  Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kala itu begawan Ekonomi, Profesor Dr.Widjojo Nitisastro di tahun 1970 memprediksi penduduk Indonesia tahun 2000 akan mencapai 285 juta, dan tahun 2010 mencapai 340 juta.

Melalui Gerakan KB Nasional yang masif dan terstruktur dengan pendekatan sosial yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh  agama dan seluruh Kementerian/Lembaga, menunjukkan hasil bermakna.

Sensus penduduk tahun 2000 mencatat penduduk Indonesia 206 juta, artinya Program KB berhasil mencegah sekitar 80 juta bayi yang tidak jadi lahir.

Demikian pula Sensus 2010, jumlah penduduk Indonesia 237,6 Juta.
Artinya hampir 100 juta Bayi TERCEGAH LAHIR dengan kesadaran masyarakat.

Sukses Program KB Nasional memberikan banyak kontribusi terhadap Pembangunan Nasional, mulai dari beban anggaran konsumsi yang terkendali dan dialihkan kepada Pembangunan pendidikan (SD/SMP Inpres), kesehatan (Puskesmas) dan tehnologi (listrik masuk Desa) dll.

Hasil ikutan, penurunan jumlah populasi usia muda mengubah grafik demografi yang menunjukkan semakin banyaknya kelompok usia produktif, sebagai angkatan kerja dan sumber ekonomi keluarga.

Pencapaian fenomenal upaya menurunkan angka TFR dari 5,8 pada tahun 1970 menjadi 1,9-2,1 pada tahun 1995, menyebabkan munculnya kelompok usia produktif (15-65 tahun) sejak 2010 lebih dari 50%.

Kondisi ini merupakan BONUS DEMOGRAFI yang terjadi sejak 2010 dan diperhitungkan hingga 2035.
Artinya PELUANG Indonesia menjadi Negara SEJAHTERA dijalan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun