Mohon tunggu...
Ginawati
Ginawati Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Saya seorang istri, ibu dan dokter yang lahir di Jawa Tengah dan besar serta menempuh pendidikan di Yogyakarta. Kehidupan sederhana, sarat makna dan penuh kompleksitas membuat saya terlatih dalam menghadapi problematika kehidupan di ibukota negara ini. Lebih tepatnya disebut sebagai "Art of Life". Keinginan saya hanya satu, menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Radang Sendi Lutut (Osteoarthritis)

22 April 2014   15:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:21 5530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah..

Pagi ini datang seorang pasien kepada saya dengan sebuah pertanyaan:

"Dok, saat mau sujud pas sholat kok lutut saya sakit y dok?"

Yup, pertanyaan tersebut adalah pertanyaan khas dari pasien yang mengalami peradangan pada sendi lutut atau nama kerennya OSTEOARTHRITIS.

Osteoarthritis ini bukanlah penyakit asing dikalangan medis, karena memang sering dikeluhkan oleh pasien yang menginjak usia 50 tahun keatas dan tersering ditemukan pada jenis kelamin wanita, terutama wanita dengan obesitas (kegemukan) dan mengalami menopause.

Osteoarthritis sendiri secara medis dipandang sebagai penyakit degeneratif, yaitu suatu penyakit yang muncul akibat penurunan  fungsi organ atau alat tubuh, sehingga sel mengalami suatu kondisi kemunduran. Penyebab tersering penyakit degeneratif ini adalh faktor usia dan genetik.

Nah, setelah mengetahui apa itu osteoarthrititis, yuk kita intip apa penyebab-penyebab lainnya selain yang telah disebutkan diatas.

Penyebab osteoarthritis lainnya adalah cedera pada sendi yang terkena, menurunnya hormon seksual (jika pada wanita hormon yang berperan adalah estrogen, jika pada pria hormon yang berperan adalah testosteron), kelemahan otot, gerakan berulang dengan posisi yang sama pada persendian yang menopang berat badan (terutama pada pekerja angkat barang berat), Infeksi, penumpukan kristal-kristal (mis. asam urat), akromegali, riwayat reumatik sebelumnya, penyakit metabolik, gangguan saraf tepi yang mengakibatkan gangguan persendian, kelainana pada tulang dan riwayat operasi sendi sebelumnya.

Waaahh.. banyak banget ya penyebabnya?

Yup, karena itulah kita harus berhati-hati menjaga persendian kita. Beruntunglah bagi kita yang masih memiliki persendian yang sehat tanpa keluhan.

Pertanyaan berikutnya dari si pasien biasanya adalah "Kenapa kok nyeri ya dok?"

Hmmm.. Proses dari mulai peradangan sendi sampai ke tahap nyeri ini tergolong sangat panjang. Namun, disini saya akan menjelaskannya secara singkat dan hanya fokus pada timbulnya nyeri.

Nyeri yang terjadi sebenarnya bukan murni berasal dari sendi yang mengalami peradangan, tetapi dari saraf yang melewati persendian tersebut yang merupakan kombinasi dari proses-proses dibawah ini:

* Peningkatan pembentukan taji (osteopit) pada persendian, yang dapat dilihat pada hasil foto rontgen.

* Peningkatan volume darah pada tulang persendian sehingga tekanan didalam ruang sendi meningkat.

* Peradangan pada kapsul cairan sendi.

* Kelelahan berlebihan pada otot yang melewati persendian.

* Faktor psikologis

* Krepitasi (bunyi kre-krek saat persendian digerakkan)

*dll.

Nah, penyebab-penyebab nyeri tadi mengakibatkan struktur yang ada disekitar persendian yang mengalami peradangan menjadi menjerit-jerit karena tertekan. Apalagi saat saraf yang melewatinya juga ikut tertekan (seringnya saraf Lumbal ke-3 sampai Lumbal ke-5), maka sensasi yang sama juga terjadi pada saraf tulang belakang. Jadi, jangan heran, kalau sudah mengalami nyeri di persendian, tetapi masih juga mengalami punggung terasa kaku atau nyeri pada tulang belakang. Gejala-gejala tersebut tergantung pada struktur disekitar persendian yang meradang yang ikut terkena imbasnya.

Next question is "Trus, bisa sembuh nggak dok?"

Bagi saya, ini adalah pertanyaan yang sebenarnya jawabannya sangat singkat, tetapi saya sangat sulit untuk menyampaikannya, sehingga saya sangat berhati-hati dalam menyampaikan jawaban ini.

Sekali lagi saya ingatkan, OSTEOARTHRITIS = DEGENERATIF.

Artinya apa? artinya penyakit ini bersifat kambuh-kambuhan, sehingga tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dicegah agar tidak terjadi dan tidak semakin memburuk.

Caranya bagaimana? Nah, ini hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah agar jangan sampai terkena osteoarthritis.

1. Kenali penyakit osteoarthritis.

Ada istilah jika tak kenal, maka tak sayang. Istilah ini tidak hanya bisa digunakan dalam hubungan antar manusia, tetapi juga pada kondisi medis. Dengan mengenali penyakit osteoarthritis lebih dini, maka secara otomatis kita akan mampu menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya penyakit ini. Caranya? Untungnya kita hidup di era digital, dimana perkembangan tehnologi informasi sangat pesat. Kita bisa menemukan banyak informasi tentang osteoarthritis melalui artikel cetak maupun non-cetak.

2. Turunkan berat badan

Osteoarthritis sering menyerang pada persendian yang menumpu berat badan (mis. lutut dan panggul). Sehingga pencegahannya adalah mengurangi beban yang harus diterima sendi penopang berat badan melalui penurunan berat badan. Namun, jangan dipersepsikan sebagai kurus lho ya. Menurunkan berat badan itu sendiri ditujukan bagi orang-orang dengan berat badan berlebih yang dihitung melalui BMI (Body Mass Index) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama IMT (Index Massa Tubuh). Jika IMT sudah sesuai, berarti anda tergolong orang yang aman dari osteoarthritis.

3. Olah raga

Mungkin Anda akan bertanya-tanya,"lho dok, bukannya dengan olah raga persendian jadi makin aus?"

Dengan berolahraga secara teratur, tidak akan menyebabkan sendi menjadi aus, karena olahraga teratur akan memperlancar aliran darah dan memperkuat otot. Aliran darah yang lancar akan menjaga metabolisme tubuh tetap baik. Sehingga sel-sel dalam tubuh pun tidak akan mudah aus. Beda cerita jika saat sendi sudah mengalami peradangan, baru rajin olahraga. Tentunya gerakan-gerakan yang dapat membebani sendi yang meradang tersebut akan semakin memperparah kondisi persendian.

4. Makan dan minum makanan bergizi (4 sehat, 5 sempurna)

Makan dan minum makanan bergizi akan sangat membantu menjaga kesehatan persendian, terutama makanan dan minuman yang menunjang untuk kesehatan tulang dan sendi. Seperti susu, telur, daging, buah, sayur, dsb.

5. Hidup bahagia

Hidup bahagia saya masukkan sebagai salah satu faktor pencegah osteoarthritis karena faktor psikologis juga berperan dalam kesehatan tubuh kita. Orang yang bahagia cenderung memiliki antioksidan alami yang dihasilkan oleh tubuh lebih banyak daripada orang yang depresi. Sedangkan kunci bahagia itu sendiri adalah rasa bersyukur atas segala yang kita miliki.

"Trus dok, obatnya apa dong?"

Bagi yang sudah terkena osteoarthritis, jangan lupa sediakan:

1. Obat anti radang

Obat anti radang yang disarankan adalah NSAID, yaitu obat anti-radang non-steroid yang berfungsi untuk mengurangi peradangan yang terjadi pada persendian. Yang paling ringan adalah Ibuprofen 400mg.

2. Obat maag

Obat maag ini sebenarnya bukanlah untuk mengobati radang persewndian, tetapi untuk mengatasi efek samping yang timbul akibat penggunaan obat anti-radang. Jadi, siap-siap saja sedia obat maag agar saat muncul tanda-tanda iritasi lambung, minumlah obat maag setengah jam sebelum minum obat anti radang.

3. Obat luar / oles

Obat luar/oles ini digunakan pada peradangan sendi ringan. Yang sering digunakan adalah obat oles yang mengandung natrium diclofenact atau piroxicam. Pengolesannya pun tidak perlu luas-luas, tetapi cukup 2-3cm di area yang mengalami nyeri

4. Cek ke dokter

Jika dengan obat-obatan tersebut masih belum berkurang, maka segeralah periksa ke dokter untuk memperoleh pemeriksaan lebih lanjut dan obat yang lebih tepat.

Itulah informasi singkat tentang radang sendi (osteoarthritis) yang perlu kita ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba tips-tips untuk mencegah terjadinya osteoarthritis.

Salam sehat,

dr.Ginawati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun