Aku menggigil.Â
Tersungkur aku sambil mencium tangan Pak Lan " Sang Kyai Becak ", yang telah mengajariku ilmu hikmah. Ilmu syukur. Ilmu ikhlas. Ilmu pekerti. Ilmu bermanfaat bagi sesama.Â
Segera aku masuk kerumah.Â
Aku panggil istriku.Â
"Ami, ada uang berapa di rumah? Kalau kita tidak punya uang, barang apa yang ada, kita jual dulu. Yang penting, kita segera berangkat. Tim relawan YBSI harus segera berangkat. Maafkan Abi yang tidak bisa mendampingi Ami ke Yogyakarta. Ami menjadi panglima jariah YBSI di Yogyakarta. Berangkat ya ami."
 Istriku tersenyum dan berkata,Â
" Bismillah, aku dan relawan YBSI, Insya Alloh Siap ".
Dan tanggal 10 Juni 2006, setelah mempersiapkan tim dan segala hal, tim relawan YBSI yang dipimpin oleh Panglima Virly Mavitasari bersama 10 orang, berangkat ke Yogyakarta.
Di sana , YBSI bekerja hampir sebulan lebih. Berposko di Gereja Bantul dan Ponpes Roudhotul Ulum Bantul Yogyakarta.Â
Kami menghaturkan terima kasih, maturnuwun pada Romo Kyai Haji Ahmad Muzammil , yang sudah menerima kami, menjamu kami, sekaligus membawa kami bergiat dan berbagi di Bumi Kraton Yogyakarta Hadiningrat.
 Sungguh harta, pangkat, kekuasaan dan jabatan, bukan jaminan seseorang menjadi terhormat di hadapan Allah Ta'ala. Manusia mudah tertipu, tapi Dia Maha Tahu.