Mohon tunggu...
Khairuddin
Khairuddin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hallo Semua Selamat Datang. Terimakasih telah berkunjung di Profil saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Stanting demi Generasi Cemerlang Masa Depan Nagari Bukit Bual

28 Januari 2024   18:47 Diperbarui: 28 Januari 2024   19:01 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : BKKBN Sumbar

Masalah Stanting bukan saja masalah di setiap Nagari dan di Desa, tetapi saat ini merupakan  masalah Nasional yang  sangat  di Perioritas Pemerintah Untuk mencegahnya karena mempunyai dampak jangka pendek seperti: Terganggunga perkembangan otak, kecerdasan anak berkurang,gangguan pertumbuhan fisik gangguan metabolisme dalam tubuh.untuk janga panjangnya: Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunya kekebalan tubuh sehingga mudah terpapar penyaki, meningkatnya resiko memiliki penyakit (Dia betes, penyakit jantung, kanker, stroke dll BKKBN 2023.  Angka stunting disebabkan berbagai faktor kekurangan gizi pada bayi. Diantara 5 juta kelahiran bayi setiap tahun, sebanyak 1,2 juta bayi lahir dengan kondisi stunting. Stunting adalah produk yang dihasilkan dari kehamilan. Mulai dari  Ibu hamil , melahirkan sampai umur 2 tahun atau 1000 hari pertama, sangat rentan mendapatkan stanting, jika kedua orangtua tidak mengkonsumsi asupan gizi dengan baik,karena pada masa itu salah satu yang sangat pesat pertumbuhannya adalah  sel otak anak, jika tidak terpenuhi konsumsi  Zat gizinya,  akan berpengaruh terhadap kecerdasan anak dimasa yang akan datang  (Khairuddin, 2022).

Pengertaian Stanting 

Stanting Adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Apa beda stanting dengan gizi buruk Berikut penjelasannya. Anak dengan gizi buruk biasanya memiliki ciri-ciri kulit yang kering, lemak di bawah kulit berkurang, dan otot mengecil. Jika telah mencapai tahap lanjut, ada kemungkinan perut anak menjadi buncit. Sementara itu, ciri anak yang mengalami stunting adalah pertumbuhan dan Perkembangan kecerdasan anak yang melambat.

Penyebab Stanting  Pada Anak balita 

Penyebab terjadinya Stanting. Sumber kekurangan gizi pada anak bisa bermacam-macam, dan bisa tergantung pada faktor-faktor seperti pola makan, akses terhadap makanan yang berkualitas, dan kondisi kesehatan umum. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak meliputi:

Kurang Nutrisi dalam Pola Makan: Pola makan anak yang kurang bervariasi dan tidak mencakup semua kelompok makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Akses Terbatas terhadap Makanan Bergizi: Keterbatasan ekonomi atau geografis dapat menyebabkan akses terbatas terhadap makanan bergizi. Beberapa daerah mungkin memiliki keterbatasan dalam penyediaan makanan berkualitas atau akses yang sulit ke sumber daya makanan.

Infeksi dan Penyakit Kronis: Penyakit infeksi kronis atau kondisi medis tertentu dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, penyerapan nutrisi yang buruk, atau peningkatan kebutuhan nutrisi.

Praktik Makan yang Tidak Sehat: Pola makan yang sering kali didominasi oleh makanan olahan, makanan cepat saji, atau minuman bersoda dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.

Kondisi Ekonomi dan Sosial: Faktor-faktor sosio-ekonomi seperti kemiskinan, ketidakstabilan ekonomi keluarga, atau kurangnya pendidikan tentang gizi dapat berdampak pada ketersediaan dan akses terhadap makanan bergizi.

Gangguan Metabolisme atau Penyakit Medis: Beberapa kondisi medis atau gangguan metabolik dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi atau penggunaan nutrisi dalam tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun