* Tangan dan kaki yang dingin
* Pandangan sering gelap atau berkunang-kunang, sering mengantuk.
* Jalan sempoyongan atau tidak stabil, kadang-kadang sampai pingsan.
* Prestasi belajar yang menurun dan sulit berkonsentarsi atau sulit mengerti sesuatu
* Perut terasa penuh dan berat (jika limpa membesar)
Pada awalnya anemia bisa sangat ringan sehingga tidak diketahui. Tapi gejala bisa menjadi berat saat anemia terus berlangsung dan semakin memburuk.
a) Anemia defisiensi zat besi. Ini adalah jenis anemia yang paling umum di dunia. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang jumlahnya memadai, tubuh tidak bisa menghasilkan cukup hemoglobin untuk pembentukan sel-sel darah merah. Anemia defisiensi besi banyak terjadi pada wanita hamil. Tetapi anemia ini juga disebabkan oleh kehilangan darah, seperti dari perdarahan menstruasi yang banyak dan panjang, kanker dan penyakit-penyakit penyebab perdarahan menahun.
b) Anemia karena kekurangan vitamin. Selain zat besi, tubuh anda membutuhkan asam folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan sel darah merah yang cukup dan sehat. Diet yang kurang nutrisi ini dan nutrisi lainnya dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Ada juga orang yang mengkonsumsi cukup vitamin B-12, namun tubuh mereka tidak mampu mengolah vitamin ini dan disebut sebagai anemia pernisiosa.
c) Anemia pada penyakit kronis. Penyakit tertentu seperti  HIV / AIDS, penyakit ginjal dan penyakit radang kronis lainnya, dapat mengganggu produksi sel darah merah.
d) Anemia aplastik. Anemia langka yang mengancam jiwa ini terjadi saat tubuh tidak menghasilkan sel darah merah yang cukup. Penyebabnya meliputi infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, radiasi dan paparan bahan kimia beracun.