Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sindrom Brugada, Penyebab Kematian Mendadak Orang Asia, yang Semakin Sering Terjadi

24 Oktober 2017   11:53 Diperbarui: 10 November 2017   02:35 4370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b) Terapi obat. Terkadang, obat-obatan seperti kinidin digunakan untuk mencegah jantung masuk ke ritme yang berpotensi berbahaya, termasuk ritme Brugada.

Namun, jika pasien berisiko tinggi karena telah pernah mengalami serangan penyakit jantung lainnya atau mengalami serangan sindrom Brugada sebelumnya atau sering mengalami episode pingsan, pengobatan utamanya adalah pemasangan ICD.

Sindrom Brugada dapat diterapi dengan tindakan pencegahan seperti:

- sedapat mungkin menghindari obat atau zat yang memacu jantung, misalnya: obat flu dan atau batuk yang mengandung: pseudo-ephedrine, ephedrine, phenylpropanolamine, salbutamol, theophylline. Minuman berenergi (energy drink), yang mengandung caffeine dosis tinggi (diatas 50 mg), dan ginseng juga sebaiknya dihindari. Dengan sendirinya, usahakan mengindari kopi.

- Segera mengurangi demam

- Jika perlu, kalau sudah terdiagnosis, menggunakan alat ICD, sebelum terjadinya serangan.

Pada keadaan gawat darurat, resusitasi jantung paru (RJP) - penekanan cepat ke dada bersamaan dengan bantuan pernafasan menggunakan kantong udara khusus (bagging) - dan kejutan eksternal dari defibrilator eksternal otomatis (kejut listrik pada dada) dapat meningkatkan kemungkinan bertahan sampai petugas darurat tiba.

Penutup

Karena sindrom Brugada sering menyebabkan kematian mendadak, sulit terapinya, gejalanya sering tidak terlihat nyata, dan lebih banyak menyerang ras Asia; maka sebaiknya anda yang: memiliki riwayat keluarga dengan kematian mendadak, sering berdebar, sering pingsan, sering mengalami irama denyut jantung yang tak teratur dan bahkan hilang denyutannya, segera memeriksakan dirinya ke dokter spesialis jantung, khususnya ahli aritmia.

Untuk DKI Jakarta dan sekitarnya anda dapat memeriksakan diri di RS Jantung Harapan kita dan di Divisi Kardiovaskular, bagian Penyakit Dalam FKUI / RS Cipto Mangunkusumo. Pakar yang penulis kenal secara pribadi ialah Prof Dr dr Yoga Yuniardi, SpJP (K), FIHA di RS Harapan Kita.

Para penderita gangguan irama jantung, baik gejala (keluhan, subyektif), maupun gangguan para rekam listrik jantung / EKG (tanda, obyektif), harap memperhatikan kandungan obat batuk dan atau flu yang anda gunakan dan minuman berenergi yang anda konsumsi. Jika ada zat-zat seperti yang tertulis diatas, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter jantung atau dokter penyakit dalam anda. Bila anda telah didiagnosis dengan sindrom Brugada, harus jauh lebih hati-hati lagi, bahkan jika memungkinkan dilakukan pemasangan ICD sebelum serangan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun