Pasalnya, Guardiola dikenal sebagai pelatih yang membangun sistem bermain dalam setiap tim yang dilatihnya, termasuk di Man City. Sistem itu diperkuat oleh seleksi pemain yang tak ketat.
Bukan rahasia lagi jika Guardiola bukanlah seorang pelatih yang bermental "panic buying", tetapi pelatih yang begitu jeli dan pasion dalam mendapatkan pemain yang diinginkan. Ketika pemain yang diinginkan tak didapatkan, Guardiola tak panik untuk mencari opsi berbeda.
Juga, Guardiola cenderung mencari pemain yang tak begitu "popular" tetapi mempunyai prospek yang cukup besar untuk tim. Nama seperti Rodri, Kevin de Bruyne, Julian Alvarez dan Jeremy Doku adalah beberapa nama yang naik ke permukaan berkat polesan Guardiola.
Tak pelak, hampir semua pemain yang diperoleh Guardiola dalam satu dekada terakhir tampil pada level terbaik. Termasuk para pemain dari didikan akademi klub yang ikut berkontribusi untuk tim.
Bahkan, pemain yang dijual oleh Man City di era Guardiola mendapatkan harga pasar yang tinggi lantaran mereka dijual bukan karena kemerosotan tetapi karena jam bermain yang terlihat minim dalam skema permainan Man City. Julian Alvarez menjadi edisi terakhir yang dijual Man City dengan harga tinggi ke Atletico Madrid.
Oleh sebab itu, terlepas dari performa tak konsisten Man City dalam empat laga terakhir pada musim ini, perpanjangan kontrak Guardiola bukanlah sebuah blunder. Malahan, itu bisa menjadi titik balik Man City untuk kembali pada jalur yang tepat.
Guardiola sudah dikenal sebagai pelatih yang mampu membuat situasi rumit teratasi dengan jalan yang baik. Memang, untuk sementara persoalan Man City disebabkan oleh faktor cedera, terlebih khusus pemain andalannya Rodri dan juga ketidakbugaran Kevin de Bruyne.
Kedua pemain tersebut sudah menjadi bagian penting dalam sistem permaian Guardiola. Rodri seperti menjadi pusat penggerak mesin permainan Man City.
Sama halnya, De Bruyne yang tampil tanpa henti di lini tengah sebagai penerobos dan penghubung tiap lini. Kehilangan kedua pemain itu secara tak langsung melumpuhkan sistem kerja yang sudah terbangun.
Di balik itu juga, Guardiola tak begitu melakukan perekrutan pemain pada bursa transfer lalu. Hanya dua pemain yang didatangkan Man City yakni Savio dari Girona dan kepulangan I. Gundongan dari Barcelona.
Barangkali timnya membutuhkan penyegaran yang bisa menjadi solusi dalam menemukan ritme terbaik. Untuk itu, bursa transfer pemain di bulan Januari bisa menjadi opsi. Akan tetapi, hal itu sangat bergantung pada Guardiola yang tak gampang menilai bahwa kemerosotan performa timnya disebabkan oleh minimnya pembelian pemain.