Ketika Haaland absen, Alvarez dimainkan sebagai striker. Sama halnya, ketika Guardiola memainkan Alvarez sebagai pemain bernomor 10 pengganti Kevin de Bruyne.
Langkah itu berbuah sukses karena Guardiola tahu karakter Alvarez dan bagaimana memanfaatkan para pemain lain guna mendukung antara satu lama.
Di Atletico, Alvarez menghadapi pemain dengan karakter yang berbeda-beda. A. Griezmann biasa bermain sebagai pemain bernomor 10 dan itu membuat Alvarez harus memainkan perannya sebagai striker.Â
Secara umum juga, metode permainan Atletico lebih langsung daripada mengandalkan penguasaan bola dari kaki ke kaki.
Alvarez sepertinya menghadapi masa sulit di Atletico. Memang terlalu dini untuk menilai bahwa Alvarez akan masuk daftar transfer gagal lantaran musim kompetesi baru dimulai.
Akan tetapi, performa di bawah standar Alvarez itu bisa saja membahasakan jika sistem permainan tim belum cocok dengan si pemain atau juga Alvarez masih perlu beradaptasi dengan iklim sepak bola Spanyol yang agak berbeda dengan Liga Inggris.
Dengan itu juga, ungkapan Alvarez di awal kedatangannya di Atletico untuk mencari tantangan baru terbukti. Ternyata bermain di Atletico tak segampang dengan apa yang dialaminya saat pindah dari River Plate ke Man City.
Boleh dikatakan, Atletico lebih menantang daripada Man City. Untuk itu, Alvarez perlu keluar dari situasi itu agar tak tetap tinggal dalam situasi kelam.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H