Pada sisi lain, Atletico dilatih oleh Diego Simenone yang juga berasal dari Argentina. Makanya, kehadiran Alverez ke Atletico seperti menguatkan koneksi dan warna Argentina.
Dengan itu juga, tak sulit bagi Alvarez untuk bisa beradaptasi dengan klub dan sekaligus mendapatkan tempat di skuad utama Argentina.Â
Apalagi, pada saat yang bersamaan striker Alvaro Moratta pindah ke AC Milan dan Memphis Depay pindah ke Corinthians. Dengan itu, persaingan di lini depan Atletico rada tak ketat.
Lalu, bagaimana performa Alavarez sejauh ini?
Dari tujuh laga yang telah dimainkan, termasuk satu laga di Liga Champions Eropa, Alvarez baru mencatatkan satu gol. Padahal, dari dua laga awal bersama Man City sebagai pemain pengganti, Alvarez langsung mencatatkan dua gol.
Padahal, Simeone selalu memainkan Alvarez sejak menit perdana. Pun pelbagai formasi dicoba oleh Simeone agar bisa mendapatkan strategi yang tepat untuk mengakomodasi potensi pemain berusia 24 tahun tersebut.
Akan tetapi, langkah itu belum berbuah maksimal. Alvarez terlihat masih sulit menemukan performa terbaiknya semenjak pindah dari Man City ke Atletico.Â
Pada titik tertentu, kesulitan Alvarez itu bisa disebabkan oleh perbedaan karakter permainan tim dan sekaligus rekan setim.
Di Man City, Alvarez mendapatkan sokongan dari para gelandang yang mumpuni dan sistem permainan penguasan bola ala Guardiola sehingga Alvarez mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.Â
Barangkali salah satu persoalan yang menantang Alvarez adalah sistem permainan yang berbeda.
Lebih jauh, Guardiola mungkin tahu betul kekuatan Alvarez sehingga bisa memainkannya pada posisi yang berbeda.Â