Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Manchester City Terancam dan Pengadilan Olahraga Abad Ini Akan Dimulai

13 September 2024   08:16 Diperbarui: 14 September 2024   16:24 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengadilan atas pelanggaran yang dilakukan oleh Man City akan dimulai pada minggu depan | AFP/OLI SCARFF via Kompas.com

Manchester City merupakan tim tersukses di Liga Inggris dalam satu dekade terakhir. Salah satu kesuksesan Man City ketika pada musim 2023/24 lalu menjadi juara Liga Inggris dan sekaligus menjadi juara untuk empat musim berturut-turut.

Tak diragukan Man City adalah tim yang tampil konsisten hingga saat ini. Konsistensi itu disebabkan oleh komposisi skuad yang seimbang, pelatih yang berfilosofi jelas dalam taktik permainannya hingga sistem kerja klub yang sudah terbentuk sejak klub dimiliki oleh pengusaha asal Timur Tengah, Sheikh Mansour.

Namun, di balik kisah-kisah sukses itu, Man City menghadapi 115 tuntutan. 115 tuntutan itu mengarahkan Man City untuk menghadapi pengadilan olahraga. Ada yang menyebutnya sebagai "Sport's trial of the century" pada pengadilan yang menimpa Man City. 

115 tuntutan itu sebenarnya sudah diteliti dalam satu tahun terakhir. Muara dari tuntutan-tuntutan itu terarah pada pelanggaran Man City pada peraturan keuangan yang telah diatur dan ditetapkan selama 14 musim terakhir.

Awal dari mencuat kasus yang menimpa Man City terjadi karena hacker asal Portugis, Rui Pinto. Pinto dikenal sebagai sosok yang berada di balik kebocoran dokumen sepak bola di dunia digital atau Football Leaks website.

Kebobocaran itu menghadirkan tentang transfer rahasia di sepak bola dan juga informasi kontrak yang melibatkan Man City. Pinto juga memberikan pernyataan bahwa dia memiliki banyak dokumen yang relevan dengan kasus yang menimpa Man City.

Pinto sendiri dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Lisbon, Portugal lantaran dinilai melakukan tindakan ilegal dalam mengakses data.

Selain itu, media asal Jerman, Der Spiegel juga pernah mempublikasi dokumen tentang Man City, termasuk kontrak dan pendapatan sponsor pada Man City.  

Seperti terlansir dalam BBC Sport. com (13 September 2024), pengadilan atas pelanggaran yang dilakukan oleh Man City akan dimulai pada minggu depan. Jalannya pengadilan bisa berlangsung selama 10 minggu atau sampai pada tahun 2025 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, apabila Man City dinyatakan bersalah, hukumannya terbilang serius. Salah satunya Man City bisa mendapatkan label sebagai klub yang mempunyai skandar paling besar dalam keuangan di dunia olahraga.

Hukuman lain juga bisa berupa pengurangan poin atau pun degradasi dari Liga Inggris. Juga, trofi yang teraih dalam masa-masa pelanggaran aturan keuangan bisa saja dibatalkan.  

Situasi itu tentu saja mengancam eksistensi Man City di Liga Inggris. Di tengah dominasinya yang masih relatif kuat untuk konteks Liga Inggris dan bahkan Eropa, Man City menghadapi tantangan yang cukup besar dari luar lapangan.

Man City bukannya tanpa pembelaan. Beberapa kali, Man City mengelak dari tuduhan-tuduhan yang dilimpahkan. Bahkan, Pelatih Man City, Pep Guardiola secara tak langsung memberikan pembelaan dengan langkah yang dilakukan Man City dalam urusan transfer pemain.

Beberapa kali pelatih asal Spanyol itu melakukan perbandingan pergerakan belanja pemain antara yang dilakukan Man City dengan klub-klub lain di Liga Inggris seperti Manchester United dan Arsenal.

Menurutnya, ketika Man City yang belanja pemain, terlihat orang-orang begitu peduli dan mempertanyakan langkah tersebut. Namun, ketika klub lain yang belanja besar, tak begitu banyak yang mempertanyakannya.

Terang saja, memasuki musim kompetesi 2024/25, Man City termasuk salah satu tim yang "irit" belanja pemain. Man City hanya mengucurkan uang guna mendapatkan Savinho dan Ilkay Guendogan datang dengan gratis dari Barcelona. Gundogan sendiri mantan pemain Man City yang musim lalu memilih untuk pindah ke Barca.

Walau demikian, setelah tiga laga yang telah berlangsung pada musim ini, Man City tetap menunjukkan konsistensi di Liga Inggris. Sejauh ini, Man City menjadi satu-satunya tim yang menang 100 persen dari tiga laga di Liga Inggris dan duduk sebagai pemuncak klasemen sementara.

Man City menghadapi situasi yang rumit lantaran masalah hukum yang mulai masuk meja hijau. Masalah itu bisa saja mempengaruhi kinerja klub dan juga mengancam eksistensi Man City di Liga Inggris.

Salam Bola

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun