Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fabian Hurzeler, Pelatih 31 Tahun yang Kejutkan Manchester United

25 Agustus 2024   15:10 Diperbarui: 25 Agustus 2024   15:20 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fabian Hurzeler, pelatih berusia 31 tahun yang melatih Brighton. Foto: Axel Heimken/AFP via Kompas.com

Kejutan terjadi pada laga kedua Liga Inggris musim 2024/25 tatkala Manchester United kalah (2-1) dramatis dari Brighton di stadion Amex (25/8/24). 

Kekalahan itu memperpanjang catatan buruk MU setiap kali bermain kontra Brighton. Dalam enem pertemuan kontra Brighton, MU sudah kalah lima kali.

Artinya, Brighton seperti menjadi momok bagi MU. Menariknya, momok itu tak terputus saat Brighton ditinggalkan pelatih Roberto de Zerbi yang pergi ke Marseille, dan digantikan oleh pelatih muda, Fabian Hurzeler yang barus berusia 31 tahun.

Salah satu motif perekrutan Hurzeler berdasar pada kapasitasnya saat mampu mengantarkan St Pauli menjadi juara divisi dua Bundesliga dan sekaligus mengantarkannya ke divisi utama Bundesliga. 

Hadirnya Hurzeler di Liga Inggris menjadikannya sebagai pelatih termuda dalam sejarah Liga Inggris.

Pelatih yang berkebangsaan Jerman dan kelahiran Texas, Amerika Serikat itu menjadi salah satu sensasi terbaru di Premier League. 

Paling tidak, hal itu ditunjukan lewat dua laga yang sudah lewat, yang mana paga laga perdana, Brighton mengalahkan Everton (3-0) dan kemudian menang kontra MU dengan skor 2-1.

Tentu saja, Hurzeler memiliki tantangan tersendiri di Brighton. Predesesornya, De Zerbi sudah memiliki reputasi tersendiri di Liga Inggris dan sempat membuat performa Brighton sebagai salah satu tim kuda hitam yang mengancam lawan.

Dalam masa kepelatihan De Zerbi, Brighton tampil cukup kompetetif seperti mengakhiri posisi ke-6 di Liga Inggris pada musim 2022-23 dan mencapai semifinal Piala FA. 

Di balik pencapaian itu, reputasi De Zerbi naik lantaran membangun Brighton dengan gaya permainan atraktif dan menyerang dengan dominasi komposisi pemain muda. De Zerbi tak ragu menginstruksikan timnya untuk bermain menyerang walupun bermain kontra tim-tim kuat.

Kepergian De Zerbi adalah kehilangan. Di tengah pelbagai spekulasi pengganti, Brighton rupanya menjatuhkan pilihan kepada Hurzeler yang berkarir di divisi dua Bundesliga. 

Kendati demikian, seperti terlansir dalam sky sports (2 Juli 2024), perekrutan Hurzeler sudah didasari pertimbangan yang cukup mendalam. 

Pemimpin Brighton Tony Bloom menilai bahwa membawa Hurzeler ke Brighton sebagai pelatih kepala bukanlah sebuah perjudian walau dia mempunyai keterbatasan pengalaman sebagai pelatih.

Bukan rahasia jika Brighton mempunyai sistem kerja klub yang cukup sistematis dalam perekrutan pemain. Banyak pemain muda yang bermain di top-top Eropa bermula dari perekrutan Brighton.

Langkah yang sama diambil dengan keberanian mendatangkan Hurzeler. Langkah itu diambil menimbang kinerja Hurzeler sebagai pelatih di St Pauli.

"Dari awal proses dalam penentuan pelatih kepala baru, Fabian selalu menjadi calon yang terdepan dan yang mendapat perhatian kami dengan kinerja yang berbeda di St Pauli dalam waktu 18 bulan terakhir," ungkap Tony Bloom seperti terlansir dalam Independent.co.uk (15 Juni 2024).

Hurzeler dikontrak sebagai pelatih Hurzeler saat berusia 29 tahun pada tahun 2022. Dalam karir kepelatihannya, dia mampu menciptakan catatan yang menarik seperti mengantarkan St Pauli menang dalam 10 laga di Bundesliga Divisi 2  melampaui rekor Jurgen Klopp dan sekaligus mempersembahkan trofi Bundesliga divisi 2.

Sebenarnya, karir kepelatihan Hurzeler sudah bermula pada usia 23 tahun. Pelatih yang dibandingkan dengan Julian Nagelsmann itu bermula karirnya sebagai pesepak bola di akademi bola Bayern Muenchen. Di tim kedua akademi Muenchen, Hurzeler tampil dalam 36 laga.

Dari Muenchen, Hurzeler pindah ke Hoffenheim dan 1860 tetapi tetap berkiprah di tim kedua. 

Langkah berani dibuat Hurzeler pada tahun 2016 saat dia memutuskan untuk menjadi pemain tetapi sekaligus pelatih untuk PC Pininsried.

Dari situ, Hurzeler melebarkan sayapnya dengan menjadi asistan pelatih Timnas Jerman U20 dan U18. Pada tahun 2020, Hurzeler pindah ke St Pauli menjadi asistan pelatih hingga kemudian didapuk sebagai pelatih kepala St Pauli.

Hurzeler menjadi sensasi di Bundesliga lantaran mampu membawa St Pauli yang sempat terdegradasi dari Bundesliga 2 menjadi klub yang menjadi juara dan promosi ke divisi utama Bundesliga utama.

Kiprahnya itu yang membuat Brighton tak ragu untuk merekrut Hurzeler walau masih berusia muda. Langkah berani Brighton itu terlihat mulai berbuah lewat dua laga pertama di Liga Inggris.

Di tangan pelatih muda yang masih hijau di Liga Inggris, Brighton mampu meladeni MU yang sementara berupaya membuktikan kualitasnya di tangan pemilik baru Sir Jim Ratcliffe. Brighton tampil tanpa ragu dan tak segan untuk menyerang lini belakang MU.

Jadinya, MU yang sibuk dalam belanja pemain di bursa transfer pemain sejauh ini seperti disengat dan dikejutkan bahwa pembelian pemain baru taklah cukup. 

Ternyata, yang paling penting adalah ide pelatih dan bagaimana para pemain menerjemahkan ide tersebut.

Hurzeler membawa ide yang jelas yakni bermain menyerang tanpa pandang lawan. 

Everton ditekuk dengan permainan yang mendominasi dan MU dikandaskan dengan kepercayaan diri tinggi.

Pelatih Brighton, Hurzeler yang barus berusia 31 tahun menjadi sensasi baru di Liga Inggris. Sensasi itu terbukti saat mengejutkan MU dengan kemenangan tipis 2-1.

Salam Bola  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun