Namun, dalam laga Community Shield, MU berhasil mengimbangi Man City. Intensitas Man City bisa diimbangi oleh MU.
Artinya, kekuatan Man City gampang terbaca oleh lawan-lawannya, termasuk oleh MU. Para MU tak ragu untuk melakukan operan dari kaki ke kaki mengimbangi permainan Man City.
Masalah itu pun bermuarah pada situasi di mana Man City tak begitu aktif dalam bursa transfer pemain sejauh ini.
Sejauh ini, Man City tak begitu gencar dalam urusan transfer pemain. Savio yang dimasukan ke babak kedua masih menjadi satu-satunya pemain yang didatangkan Man City.
Sementara itu, Man City baru kehilangan Julian Alvarez yang pergi ke Atletico Madrid. Sejauh ini, belum ada nama yang bisa mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Alvarez. Paling kurang, Erling Haaland mempunyai pelapis yang sepadan.
Lebih jauh, tidak ada penyegaran atau pun muka-muka baru dalam skuad Man City bisa membuat performa tim menjadi stagnan. Hal itu bisa bermuara pada performa tim yang gampang terbaca dan didikte oleh lawan.
MU tampaknya mampu mengimbangi performa Man City. Keberhasilan MU bisa saja bermuara pada keberhasilan Ten Hag dalam membaca kekuatan Man City, dan juga itu menunjukkan masalah tersembunyi tentang kondisi Man City.
Ketidakaktifan Man City dalam melakukan pembelian pemain atau pun menguatkan skuad bisa menjadi batu sandungan bagi Man City untuk mempertahankan trofi Liga Inggris dalam lima musim berturut-turut.
Man City memang berhasil menjadi juara Community Shield. Akan tetapi, Erik Ten Hag berhasil memberikan bukti bahwa MU bisa berkompetesi ketat di Liga Inggris dan Man City terlihat memiliki masalah tersembunyi dalam mempertahankan trofi Liga Inggris untuk lima musim berturut-turut.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H