Pembuktian Erik Ten Hag
Kendati kalah lewat drama adu penalti, pelatih Erik Ten Hag patu diapresiasi. Pelatih asal Belanda ini tak memberikan kejutan dalam laga ini. Ten Hag memainkan formasi andalannya 4-2-3-1.
Hanya saja, dalam formasi ini, Bruno Fernandes yang biasanya dimainkan sebagai pemain bernomor 10 di belakang striker didapuk sebagai striker. Lalu, A. Diallo yang berposisi sebagai bek kiri digeser menjadi penyerang di sisi kanan MU.
Formasi itu bisa mengimbangi permainan Man City. Tim berjuluk "The Citizens" tak begitu menguasai jalannya laga.
Tercatat Man City menguasai bola sebanyak 56 persen dan mencatatkan 9 tembakan ke gawang MU. Sebaliknya, MU agak lebih efektif dengan 8 tembakan ke gawang 2 yang tepat sasar.
Dari statistik ini, MU berhasil mengimbangi dominasi MU. Juga, pasukan Ten Hag berhasil mencari celah untuk menembus barisan belakang Man City.
Upaya serangan MU dibarengi dengan kesolidan di lini belakang. Sebanyak 8 kali MU menghalau serangan Man City, yang mana 3 kali melakukan blok atas upaya Man City melakukan langsung. Â
Artinya, Ten Hag bisa memberikan bukti bahwa timnya bisa tampil meyakinkan pada musim depan. Pendek kata, MU bisa menjadi pesaing yang kuat di puncak klasemen apabila menimbang pada bagaimana MU mengimbangi permainan Man City dalam laga Community Shield.
Masalah Tersembunyi untuk Pep Guardiola
Walaupun menang, Man City perlu mempelajari bebarapa hal dari laga kontra rival abadinya di Community Shield. Paling pertama bahwa dominasinya mulai diimbangi oleh MU.
Artinya, dominasi Man City dalam menguasai jalannya laga mulai diimbangi oleh tim-tim lain. Bukan rahasia lagi jika salah satu kekuatan Man City di tangan kepelatihan Pep Guardiola adalah dominasi dalam menguasai laga. Termasuk saat bermain kontra rival sekota MU.