Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Superioritas Spanyol Juarai Piala Eropa 2024

15 Juli 2024   04:17 Diperbarui: 15 Juli 2024   07:51 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguasaan bola Spanyol dibarengi dengan tembakan ke gawang Inggris 16 kali dan 6 yang tepat sasaran. Sebaliknya, Inggris tak terlalu mengancam gawang Spanyol lantaran hanya mampu menciptakan 4 tembakan ke gawang Spanyol dan 1 yang tepat sasar.

Tim asuhan Pelatih Luis de la Fuente berhasil memainkan game plan-nya dengan sangat meyakinkan. Spanyol mengontrol permainan, tak ragu untuk menyerang dan mengunci dengan baik permainan serangan balik Inggris.

Pola permainan Spanyol membuat Inggris tampak inferior. Padahal, kalau ditilik dari sisi skuad, Inggris sebenarnya bisa mengimbangi Spanyol dan bahkan tampil lebih superior.

Inferioritas Inggris juga dibarengi dengan "ketakutan" Inggris untuk bermain terbuka. Tampaknya, Inggris terlihat sadar dengan kualitas Spanyol yang lebih solid dan kompak sehingga membuat "Tim Tiga Singa" memilih bertahan dan mencari celah melakukan serangan balik.

Kecenderungan Inggris untuk memilih bertahan itu malah menjadi batu sandungan dan membuat Spanyol menguasai jalannya laga. Selain itu, Spanyol juga mampu membuat Inggris tak bisa bergerak banyak saat menguasai bola. 

Aliran bola anak-anak asuh Gareth Southgate terlihat lambat sehingga gampang terbaca dan direbut oleh para pemain Spanyol.

Harry Kane, Phil Foden, dan Buyako Saka gagal bersinar. Pilihan Southgate menggantikan Kane dengan Ollie Watkins terbilang tepat. Setelah Watkins masuk ke lapangan, Southgate kemudian memasukan C. Palmer menggantikan K. Mainoo.

Kedua pemain ini langsung memberikan energi baru pada permainan Inggris. Lewat skema serangan balik, Cole Palmer yang mencetak asis pertama di kontra Belanda mampu memanfaatkan umpan Jude Bellingham menjadi gol.

Akan tetapi, Inggris tetap menerapkan sistem permainan bertahan dan membiarkan Spanyol untuk menguasai jalannya laga setelah gol penyama kedudukan.

Skema serangan balik memang berhasil dan terbukti lewat gol Cole Palmer. Namun Spanyol terlihat sudah membaca dengan baik cara tersebut.

Tak elak, Spanyol tak mau jatuh pada lubang yang sama dan mengunci dengan baik setiap pergerakan para pemain Inggris. Spanyol memanfaatkan sisi Inggris yang tampak sudah inferior. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun