Pelatih Portugal sebelumnya, Fernando Silva dan Erik Ten Hag di Manchester United sempat membangkucadangkan Ronaldo. Namun, Ronaldo bereaksi dan suporter kerasnya juga ikut mengritik.Â
Ternyata, tak gampang membangkucadangkan seorang pemain yang sudah memberikan banyak hal baik, tetapi sebenarnya masa-masa itu sudah lewat.
Situasi dj vu Portugal bisa menjadi batu sandungan saat bermain kontra Perancis.Â
Tugas besar menanti Roberto Martinez agar bisa keluar dari situasi lama, dan kembali pada ideal sebelum Piala Eropa 2024 yang mana bermain sebagai tim daripada berpatokan pada satu pemain. Â
Keberuntungan Perancis
Situasi Portugal hampir persis dengan Perancis. Lini depan masih tumpul di tengah jumlah striker yang berkualitas.
Dari tiga gol yang dibuat "Tim Ayam Jantan" tersebut pada Piala Eropa 2024 sejauh ini terjadi lewat cara yang boleh dikatakan beruntung. 1 gol terjadi lewat titik penalti dan 2 gol merupakan hasil gol bunuh diri.
Gol bunuh diri itu seperti menjadi tuah untuk Perancis hingga bisa lolos ke babak perempat final. Namun, di balik tuah itu  ada kelemahan tim yang sebenarnya tersingkap.Â
Salah satunya adalah persoalan lini depan Perancis dalam menciptakan dan memanfaatkan peluang untuk menjadi gol.
Kekuatan Perancis adalah di lini belakang. Dari empat laga yang terjadi, tiga kali Perancis menjaga gawangnya tak kebobolan.
Dalam laga kontra Belgia, Les Bleus, julukan Perancis masih mencari cara untuk memanfaatkan kualitas lini depan. Pelatih Didier Deschamps mengandalkan trio Kylian Mbappe, Marcus Thuraam dan Antonine Griemann dalam laga tersebut.