Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tantangan yang Menanti Enzo Maresca di Chelsea

4 Juni 2024   12:46 Diperbarui: 4 Juni 2024   17:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enzo Maresca, pelatih baru Chelsea. (Foto: AFP/Glyn Kirk via Kompas. com) 

Boleh dibilang, Maresca adalah salah satu murid Guardiola yang mampu melatih tim besar, setelah Mikel Arteta di Arsenal dan Vincent Kompany yang juga direkrut oleh Bayern Muenchen.

Secara umum, gaya kepelatihan Maresca mengikuti jejak Guardiola. Taktik Maresca di Leicester menekankan permainan yang atraktif dan penguasaan bola sebagaimana yang selalu diandalkan oleh Guardiola di setiap tim yang diasuhnya.

Tentu saja, melatih Chelsea menjadi batu loncatan yang cukup besar untuk pelatih yang pernah melatih Parma tersebut. Terang saja, seperti terlansir dalam AP (3/6/24), Maresca menyampaikan kebanggaannya melatih Chelesa.

"Bergabung dengan Chelsea, salah satu klub paling besar di dunia, adalah mimpi untuk pelatih siapa saja. Itu mengapa saya begitu tertarik  dengan kesempatan tersebut. Saya melihat kedepan untuk bekerja dengan grup pemain yang sangat bertalenta dan staf untuk membangun sebuah tim yang melanjutkan tradisi kesuksesan klub dan membuat suporter kami bangga," ungkap Maresca setelah resmi bergabung dengan Chelsea.

Akan tetapi, tantangan Maresca tak begitu gampang. Sebenarnya, Maresca menjadi pelatih keempat Chelsea sejak klub yang berada di kota London itu berada dalam kepemilikan pengusaha kaya asal Amerika Serikat, Todd Boehly.

Oleh sebab itu, menimbang gaya Boehly dalam mengatur pelatih dan transfer pemain, hal itu bisa menjadi salah satu tantangan Maresca. Tersiar kabar bahwa salah satu tantangan besar dari pelatih terdahulu di era Boehly adalah soal transfer pemain yang cenderung tanpa konsultasi dengan pelatih.

Bagaimana pun, taktik Maresca akan berjalan seturut rencana apabila searah dengan karakter pemain. Namun, ketika pemain yang tersedia dan didatangkan oleh klub mempunyai karakter berbeda dengan taktik pelatih, upaya Maresca untuk menghidupkan gaya permainannya bisa mandek.

Lebih jauh, tantangan lain yang dihadapi oleh Maresca adalah ruang ganti. Pochettino sudah mendapatkan simpati besar dari ruang ganti, terlebih khusus dari para pemain. Hal itu terbukti dengan performa Chelsea pada tahun 2024, yang mana kecenderungan Chelsea untuk kalah seperti sudah menjauh.

Selain itu, Pochettino sudah mendapat simpati besar dari para pemain dalam skuad. Cole Palmer, sensasi Chelsea musim ini dan Enzo Fernandez menunjukkan kesukaan mereka pada Pochettino dan sangat berharap agar Pochettino bertahan. Namun, harapan kedua pemain itu tak kesampaian.

Belum lagi beberapa pemain yang kerap menjadi andalan Pochettino musim ini dan sudah tampil membaik menjelang akhir musim. Kepergian pelatih yang sudah mengarahkan mereka pada jalur yang tepat bisa menjadi pukulan dan serentak menjadi tantangan bagi Maresca yang meduduki tempat Pochettino.

Tak hanya itu. Suporter Chelsea juga sudah mulai jatuh cinta dengan Pochettino. Mereka tampaknya melihat bahwa Pochettino sudah perlahan mengembalikan semangat juang para pemain dan mentalitas kemenangan tim.  

Pada musim 2022/23, Chelsea hanya duduk di posisi ke-12. Namun, Pochettino yang datang ke Chelsea dalam kondisi tak stabil mampu membawa Chelsea ke posisi ke-6 di akhiri musim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun